Select Page

Kontan

Download KONTAN Weekly Paduan Introvert Ekstrovert

oleh Jennie M. Xue

Sekitar 40 hingga 50 persen dari populasi dunia adalah introvert. Sisanya adalah para ekstrovert. Di dalam dunia kerja dan bisns, berbagai nilai dan standar dibangun berdasarkan karakteristik para ekstrovert. Padahal baik para introvert maupun para ekstrovert, mereka sama-sama punya kelebihan masing-masing yang bermanfaat bagi umat manusia. 

Bayangkan, apa jadinya dunia jika hanya diisi oleh para ekstrovert. Siapa yang menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang penting bagi peradaban manusia, apabila semua berlomba-lomba untuk terus menjadi lebih tinggi, lebih besar, dan lebih maju belaka? Walaupun tidak semua pemikir adalah introvert dan tidak semua selebriti adalah ekstrovert, secara umum para introvert mempunyai kemampuan berefleksi yang lebih mendalam dan menyukai hal-hal yang menentangkan.

Para introvert bukanlah mereka yang pendiam dan pemalu, namun mereka adalah individu-individu yang mendapatkan energi dari dalam diri mereka sendiri, sedangkan para ekstrovert memperoleh energi dari luar diri mereka. Para introvert lebih menyukai pertemuan tatap muka dengan satu atau dua orang, sedangkan para ekstrovert menyukai kerumunan orang ramai dengan mereka sebagai pusat perhatian. 

Baik para introvert maupun ekstrovert sesungguhnya mempunyai kemampuan berkomunikasi yang sama baik secara lisan maupun tulisan, namun yang membedakan keduanya adalah sumber energi mereka serta beberapa karakteristik yang menenangkan.

Antusiasme, rasa percaya diri yang tinggi, kemampuan berbicara dan bernegosiasi yang berkobar-kobar, ketrampilan menjual dengan meyakinkan, dan mengerjakan berbagai hal dalam waktu secepat mungkin dan akurat merupakan ciri-ciri mereka yang berwatak ekstrovert. Tampaknya, dunia bisnis dan dunia kerja sangat mendewakan ciri-ciri demikian. 

Ekstroversisasi dunia bisnis dan dunia kerja dapat dijumpai di mana-mana. Cukup kita perhatikan iklan-iklan di televisi dan radio. Juga para pemasar yang berapi-api bak penjual obat di tengah-tengah pasar tradisional. Belum lagi kultur perusahaan yang mengutamakan mereka yang lantang berkomunikasi dengan orang lain.

Mengingat dunia dibangun dalam standar para ekstrovert, seakan-akan lampu neon berkelap-kelip berwarna-warni bak pelangi tersebut bisa dinikmati oleh semua orang dengan nyaman. Bagi para introvert, hiruk-pikuk dunia menguras energi mereka, sedangkan ketenangan memberikan semangat produktif. 

Bagi para manajer, ada baiknya untuk mengenali tipe-tipe setiap individu berdasarkan Myers Briggs Personality Inventory Test, yang merupakan tes investarisasi kepribadian seseorang. Ingat, seorang ekstrovert bukan berarti kandidat yang lebih baik daripada seorang introvert. The right person for the right job. 

Kenalilah bahwa seorang introvert bisa bekerja dengan baik di dalam tim maupun secara independen. Walaupun ia mungkin agak lambat memberikan respon, namun ini bukan berarti pasif maupun lamban, apalagi bodoh. Seorang introvert berpikir dulu sebelum berbicara, sehingga ia perlu waktu untuk mengendapkan dan menyusun kata-kata.

Seorang introvert adalah pemikir strategis yang relatif kompeten, bahkan terkadang luar biasa apabila mendapatkan tempat dan pelatihan yang tepat. Selain itu, ia juga mempunyai kekuatan internal yang sangat bisa diandalkan, yang tercermin dari daya riset dan kemampuan mengkomunikasikan informasi dan hasil-hasil analisis dalam bentuk yang sistematis dan reflektif.

Selain itu, seorang introvert sering kali dijumpai makan siang dan jalan-jalan seorang diri. Walaupun kelihatannya seperti seseorang yang kesepian, ini merupakan cerminan waktu “recharging” baterai yang sangat dibutuhkannya dalam mencapai keseimbangan hidup. Jadi, seorang introvert yang bekerja dengan orang lain di dalam suatu tim pun memerlukan waktu-wakti seperti ini untuk mengolah informasi dan menyampaikan hasilnya secara mendalam. 

Pekerjaan apapun bisa dijalankan oleh seorang introvert, termasuk sebagai figur publik dan bekerja di media broadcasting. Julia Roberts dan Dianne Sawyer adalah tokoh-tokoh introvert. Demikian pula Bill Gates dan Steve Jobs. Mereka dikenal sebagai jiwa-jiwa yang mampu mempengaruhi kehidupan orang lain secara signifikan tanpa gentar akan cemoohan orang lain.

Dunia ini memerlukan introvert dan ekstrovert untuk bekerja sama dalam membangun peradaban manusia. Dan ini adalah tantangan para manajer untuk mengakomodasikan keduanya agar menciptakan iklim kerja yang memberi motivasi dan meningkatkan produktivitas.[]

 KONTAN Weekly, 30 Desember 2013-5 Januari 2014

Pin It on Pinterest

Share This