Select Page

  Kontan

 Download KONTAN Daily Era Attention Economy

 oleh Jennie M. Xue

Attention economy.  Di era serba cepat kilat dan hitungan menit seakan-akan berjam-jam, email yang tiba dalam hitungan detik menggantikan kurir yang memerlukan waktu tiba berhari-hari. Derap bisnis jauh lebih cepat dan jauh lebih beragam. Kecepatan dan keberagaman sudah menjadi motor yang membangun ritme keseluruhan ekonomi dan kultur.

Dalam Ekonomi Atensi ini, timing yang tepat sangat penting sehingga kesempatan dan keuntungan bisa dioptimalkan. Dalam Ekonomi Atensi ini, semakin intens atensi yang bisa kita peroleh dari berbagai media baik online maupun offline, maka semakin baik efek yang akan kita nikmati sebagai produser.

Sebagai konsumen, Ekonomi Atensi memberi demikian beragam produk dan jasa untuk dinikmati. Sebagai produsen, ekonomi ini memberikan demikian banyak kesempatan untuk berinovasi. Tiada batas dalam menghasilkan dan memperbaiki produk. Sepanjang atensi dan multiplier effect saling menggulirkan konsumen baru dan repeat order

Jelas ada resikonya: atensi alias ketenaran hanya pendek umurnya. Berbagai produk pun hanya berumur pendek saja. Berbagai mekanika teknologi dan digitalisasi membuat produk-produk digital demikian mudah melesat namun juga sangat mudah jatuh terjerembab dalam sekejap.

Kelebihan Ekonomi Atensi yang utama adalah: atensi sependek apapun mempunyai nilai jual. Dan nilai jual ini bisa jadi mempunyai multiplier effect berjuta-juta kali. Bayangkan saja aplikasi-aplikasi yang dijual di iTunes maupun Android Play Store bernilai ritel hanya beberapa puluh ribu Rupiah saja. Namun mempunyai kans untuk didonlot sampai puluhan juta kali.

Keluarga Kardashian dengan tokoh sentral Kim Kardashian yang cantik, molek, dan pintar publisitas ini merupakan contoh nyata bagaimana perhatian dunia tersedot di layar kaca ketika keluarga berinisial K ini tampil. Juga perhatikan Paris Hilton yang mempunyai omzet USD 300 juta per tahun dari berbagai produk parfum dan tas tangannya yang digilai di negara-negara Asia.

Kim Kardashian dan Paris Hilton merupakan dua kasus istimewa di mana personal brand mereka digenjot oleh atensi yang ditayangkan oleh berbagai media. Mereka sangat lihat dalam publisitas baik yang positif maupun negatif. Mereka kooperatif dengan para pengambil keputusan di berbagai media. 

Ada unsur narsis sebagai selebriti yang tampil di seri panggung realita dan tabloid-tabloid, yang ternyata ini merupakan elemen penting. Individualisasi, personifikasi, dan percaya diri luar biasa merupakan kombinasi yang tokcer bagi personal brand yang mau ditonjolkan dengan atensi singkat para konsumen. 

Baik media-media online maupun offline memberikan kesempatan bagi mereka yang mempunyai bakat kasat mata maupun bakat publisitas belaka untuk melejit dengan strategi yang tepat. First mover advantage seperti yang dinikmati oleh Amazon.com sebagai retailer online raksasa pertama, misalnya bisa melontarkan ke puncak sukses. Sir Richard Branson dengan Virgin Galactic-nya siap mengirim para turis antariksa. Dua-duanya mempunyai faktor “superstar” yang luar biasa.

Bayangkan saja, Amazon berani memulai konsep berbelanja apa saja melalui komputer yang dihubungkan dengan Internet sebelum beribu-ribu retailer mengikuti jejaknya. Virgin Group yang dipimpin oleh Sir Richard Branson menikmati pertumbuhan luar biasa dengan kemampuannya dalam menggandakan keuntungan. Keduanya memanfaatkan kelebihan-kelebihan media. 

Amazon.com sendiri adalah media online yang berfungsi baik sebagai distributor jutaan produk tangible dan digital, serta berperan sebagai produsen beberapa produk, terutama penerbitan buku cetak dan digital. Jadi Amazon adalah media yang melahirkan berbagai media baru sehingga beranak pinak. Apa lagi yang bisa mempercepat brand selain dengan multiplier effect demikian?

Sedangkan Branson dikenal dengan inovasi-inovasinya yang tiada henti dan keberaniannya dalam bermanuver untuk mendapatkan publisitas dari berbagai media internasional. Hasil akhirnya adalah beberapa rekor dunia dan nilai bersih kekayaan sebesar USD 4,6 miliar.

Di tahun 1991, Branson menyeberangi Lautan Pasifik dari Jepang ke Antartika Kanada sepanjang 10.800 km dengan balon udara sebesar 74.000 meter kubik. Ia memecahkan rekor dunia dengan 394 km per jam. Di tahun 1998, kembali ia memecahkan rekor dengan penerbangan dengan balon udara dari Maroko ke Hawaii.

“Kegilaan” sebagai yang pertama dan kekuatan publisitas dengan multiplier effect-nya sungguh memberikan efek luar biasa dalam Ekonomi Atensi.[]

KONTAN Daily, 7 Februari 2014

Pin It on Pinterest

Share This