Select Page
Lee Iacocca

Image Source: Quotesgram.com

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN Daily Warisan Lee Iacocca]

oleh Jennie M. Xue

Lee Iacocca pernah menjadi ikon ketika ia berhasil menghidupkan kembali Chrysler. Di tahun 1979, Chrysler salah satu produsen mobil terbesar di dunia merugi besar. Untuk menyelamatkannya, dibutuhkan USD 3 miliar. Iacocca memohon kepada Kongres AS untuk meminjam dana USD 1,5 miliar sebagai bailout.

Bagaimana sepak terjangnya? Bagaimana Chrysler setelah Lee Iacocca?

Iacocca adalah putra dari imigran asal Italia. Ayahnya menjual hotdog. Lee kecil bekerja di toko buah dengan bayaran USD 2 per hari plus buah-buahan gratis. Setelah lulus SMA, ia tidak masuk wajib militer karena kondisi fisiknya. Melainkan ia kuliah di Lehigh University mengambil jurusan industrial engineering dan gelar Master’s dari Princeton.

Lee muda magang di Ford Automobile di Detroit, Michigan. Namun ternyata bakat terbesarnya adalah pemasaran dan penjualan, bukan produksi. Selanjutnya, Iacocca bekerja dekat dengan para dealer mobil di Pantai Timur. Dengan kampanye “56 for 56” yang artinya cicilan per bulan USD 56 untuk mendapatkan Ford Model 1956, ia berhasil menjadi superstar penjualan di distrik Pennsylvania. Ia pun dipromosikan di tingkat nasional sebagai National Truck Marketing Manager di Detroit.

Di tahun 1959, Ford memperkenalkan “the first American compact car” bernama The Falcon yang terjual 417.000 unit di tahun pertama. Namun masih belum menghasilkan profit, karena “small car, small profit.”

Iacocca memegang posisi General Manager of Ford Division ketika atasannya dipromosikan. Posisi barunya memberikan keleluasaan membangun tim yang terdiri dari para eksekutif muda tercerdas dan terbaik. Tim itu dinamakan Fairlane Committee, yang mendesain mobil dengan 3 unsur: gaya (style), kuat (strong performance), dan murah (low price).

Target desain dan produksi mobil pertama selesai April 1964, bertepatan dengan World Fair di New York. Hasil kompetisinya adalah mobil trendi Ford Mustang seharga USD 2368. Ketiga unsur tercapai dengan gemilang. Perencanaan yang didasari dengan excitement ini menghasilkan desain yang exciting dan sexy. Dalam 2 tahun produksi, Mustang menghasilkan USD 1 miliar laba bersih.

Di tahun 1970, Lee Iacocca dipromosikan sebagai President of Ford Company, namun Ford adalah perusahaan keluarga, sehingga Henry Ford II menegaskan posisinya. Di bulan Juli 1978, Iacocca dipecat dari posisi presiden, padahal baru saja menghasilkan USD 1,8 miliar selama dua tahun berturut-turut.

Hal Sperlich yang ketika itu memegang posisi VP Product Plan di Chrysler memanggil Iacocca. Mulailah periode emas kedua Iacocca di perusahaan berbeda yang diawali dengan mewarisi kerugian USD 160 juta. Langkah pertama yang ia lakukan adalah membentuk tim yang terdiri dari orang-orang terbaik di bidangnya.

Berikutnya, ia meminta pinjaman USD 1,5 miliar kepada Pemerintah Federal AS, yang merupakan salah satu transaksi terumit dalam sejarah bisnis AS. Kongres berhasil diyakinkan bahwa dana bailout ini akan sangat membantu perekonomian AS keseluruhan. Sejak itu, Iacocca menjadi juru bicara Chrysler, selain menjabat sebagai CEO. Iacocca pun tampil di hadapan media dan dalam berbagai iklan.

Di tahun 1982, Chrysler mulai menghasilkan laba, setelah 5 tahun merugi. Tujuh tahun sebelum deadline pembayaran pinjaman dari Pemerintah Federal, Chrysler telah melunasinya. Akuisisi American Motors Corporation (AMC) dengan ikon Jeep-nya senilai USD 1,5 miliar merupakan sepak terjang berikutnya. Prestasi Iacocca terpatri selamanya.

Ketika Krisis Ekonomi AS mulai terasa, tiga perusahaan otomobil terbesar AS mengajukan permohonan pinjaman USD 25 miliar, seperti yang pernah diajukan oleh Lee Iacocca. Pengaruh Lee sangat terasa. Di tahun 2009, Mustang tipe Iacocca diluncurkan 45 tahun setelah Mustang pertama diluncurkan olehnya.

Apa “warisan” Lee Iacocca bagi dunia?

Pertama, kepemimpinannya yang tidak konvensional dengan mengajukan permohonan ke Kongres AS agar mendapatkan pinjaman merupakan gabungan aktivisme dan kapitalisme yang jenial.

Dua, kepemimpinan yang bisa dipercaya dan inovatif.

Tiga, kepemimpinan yang mengenali betul tim terbaik bagi perusahaan. Selain itu, ia adalah aktivis riset diabetes yang terus membiayai riset penyembuhan penyakit terminal ini.

Great job, sir.[]

KONTAN Daily, Jumat, 4 September 2015

Pin It on Pinterest

Share This