[Download PDF KONTAN DAILY Video Netflix dan Reed Hastings]
oleh Jennie M. Xue
Reed Hastings mungkin tidak begitu dikenal di luar AS. Bagi yang tinggal di Negeri Paman Sam, Hastings dikenal sebagai “The NetFlix Guy,” pendiri penyewaan DVD dan streaming video via Internet bernama NetFlix. Ia dikenal sebagai seorang pebisnis yang sederhana, tidak suka tampil di publik, dan aktif sebagai salah satu penasehat Board of Education di Negara Bagian California. Di awal tahun 2016 ini, NetFlix akan bisa dinikmati oleh publik India dan Indonesia.
Di tahun 2014, total net profit NetFlix mencapai USD 266,8 juta dengan net revenue USD 5,5 miliar. Sedangkan di tahun yang sama, Hulu hanya beranggotakan 6 juta member dan net revenue hanya USD 575 juta.
Sifat aktivis dan filantropis Hastings dibuktikannya dengan berkarya sebagai guru voluntir Matematika di Swaziland, Afrika selama dua tahun via organisasi nirlaba internasional Peace Corps. Sepak terjangnya dalam dunia bisnis dan pendidikan berhasil mendisrupsi status quo.
Kembali di AS, ia melanjutkan studi di Computer Science Universitas Stanford. Ia juga memulai startup software troubleshooting bernama Pure Software bersama Mark Box yang kemudian go public bersama Morgan Stanley di tahun 1995. Setiap tahun, selama empat tahun berturut-turut, revenue meningkatkan dua kali lipat.
IPO Pure Atria memecahkan rekor paling sukses di tahun 1995 dengan harga stok meningkat 75 persen pada hari launching. Prestasi tahun itu hanya dikalahkan oleh IPO Netscape.
Setahun kemudian, Pure Software merger dengan Atria Software menjadi Pure Atria yang gagal di tahun 1997 dengan stok meluncur tajam 42 persen. Hastings pun mengundurkan diri, menjual sahamnya senilai USD 750 juta, dan berintrospeksi diri untuk belajar dari kegagalannya sebelum memulai NetFlix.
Masa “introspeksi” diisi dengan belajar State Education and Policy di Stanford University selama enam bulan. Setelah menguasai seluk-beluk kebijakan pendidikan California, ia mengajukan RUU di ibukota California tentang pendirian charter school pertama. Konsepnya adalah pendidikan yang tidak menggurui, namun hands-on teknologi bahkan independen yang bisa dilakukan dari kelas dan rumah.
Apa itu NetFlix? Dimulai sebagai jasa berlangganan DVD via pos dengan jangkauan seluruh AS di tahun 1997, kini para pelanggan dapat menikmati video on-demand via streaming Internet. Di masa awal bisnis, NetFlix sangat mengandalkan jasa pos United States Postal Service (USPS), karena paling rendah biaya dan paling luas jangkauannya. Cukup dengan perangko 32 sen saja, satu keping DVD bisa sampai ke tangan konsumen tanpa kawatir pecah.
Keberanian menggunakan jasa pos yang sering kali distigma kurang bisa diandalkan dan packaging yang menggunakan amplop kertas tanpa karton pelindung sama sekali, ternyata sangat memukau. Piringan DVD tidak pecah. Belum pernah ada bisnis serupa yang demikian berani dalam distribusi. Ternyata NetFlix berhasil membangkrutkan toko rental video Hollywood Movies dan Blockbuster, setelah tertatih-tatih meningkatkan omzet.
Peminjaman video DVD dilakukan via Internet dan pengiriman via USPS tanpa ada batas waktu dan tanpa penalti. Intinya, kartu kredit konsumen hanya akan dicharge terus-menerus selama keping DVD yang dipinjam belum dikembalikan. Yaitu sebesar USD 20 per bulan (harga ini berfluktuasi beberapa kali).
Di tahun 2002, NetFlix go public dengan valuasi USD 82,5 juta. Keberanian go public ini ternyata meningkatkan kompetitor. Walmart, Blockbuster, dan Redbox mengikuti jejaknya dengan jasa rental video DVD berbasis vending machine dan Internet.
Di tahun 2004, nilai stok NetFlix menukik turun 75 persen. Bagaimana ia kembali mendaki growth? Good timing dan daya tahan. Di tahun 2005, Walmart dan Blockbuster tidak berhasil memenangkan kompetisi dengan margin minimal. NetFlix yang telah merugi jadi mengakuisisi mantan kompetitornya.
Kini, dengan streaming video via Internet yang dimulai tahun 2007, NetFlix mempunyai anggota 69 juta orang di 60 negara, kecuali Indonesia. Dan mengirimkan kepingan DVD yang ke-satu miliar. Kini, sekitar 100 juta jam dipakai untuk menonton via NetFlix per hari.
Tanpa iklan, NetFlix merupakan pilihan tontotan yang ekonomis dan praktis. Biaya keanggotaan dimulai dari USD 7,99 per bulan dengan pilihan ketajaman biasa, HD maupun Ultra HD.
YouTube sebagai inspirasi NetFlix dan Hulu, kini bisnis video streaming via Internet telah semakin populer. Visi Hastings bahwa streaming video via Internet menggantikan kepingan DVD telah terbukti.
Amazon, Google, dan Facebook pun terinspirasi oleh NetFlix untuk menawarkan video streaming. Amazon, misalnya menawarkan streaming video yang tidak kalah hebatnya dan gratis terbatas bagi para pelanggan Prime Amazon. Kini baik NetFlix, Hulu, maupun Amazon menawarkan video berseri original yang hanya bisa dinikmati dengan keanggotaan.
Bisnis konten video masih akan terus meningkat pesat, apalagi dengan semakin canggihnya gadget komputer dan tablet. Silakan berbisnis konten atau berbisnis penyediaan konten. No limit asalkan strategi tepat.[]
KONTAN DAILY, Jumat, 26 Februari 2016