Select Page

smart-watch450

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN WEEKLY The World of Pull]

oleh Jennie M. Xue

Abad ke-20 adalah “the world of push,” sedangkan abad ke-21 adalah “the world of pull.” Apa maksudnya? Kini kita belajar setiap saat ketika sesuatu men-trigger rasa ingin tahu.

Di abad lampau, kita belajar karena kita “didorong” oleh mitos bahwa pendidikan harus dilakukan di bangku sekolah karena inilah jalur utama untuk sukses. Para orang tua “termakan” oleh adage kuno nan arkaik bahwa pendidikan kelas dunia hanyalah didapat di Oxford, Harvard, Yale, dan universitas-universitas Ivy League saja.

Padahal, jalur terbaik untuk sukses di abad ultramodern ini adalah dengan belajar mandiri alias otodidak. “Otodidak” di era Internet of Things ini sangat berbeda dengan otodidak di zaman Raden Ajeng Kartini. “Buku” bukan lagi tumpukan kertas yang disusun dan diberi sampul tembal. “Buku” adalah suatu konsep abstrak di mana informasi dapat disampaikan dalam bentuk teks, gambar diam, dan gambar bergerak.

Saat ini, dalam sekejap, kita bisa menggunakan smartphone dan komputer tablet untuk mencari jawaban akan sesuatu. Google dan berbagai aplikasi membantu proses ini dengan sangat mudah. Proses belajar bukan lagi suatu frasa yang terdengar sebagai “beban,” sehingga perlu didorong alias “push.”

Sekarang, proses belajar adalah “petualangan” yang menjawab kuriositas, di mana pembelajar “tertarik” alias “pull.” Perubahan dalam memproses informasi membawa perubahan dalam dunia pembelajaran.

Di AS, misalnya, hampir semua universitas mempunyai kelas-kelas online untuk mata kuliah-mata kuliah yang tidak terlalu membutuhkan interaksi secara fisik maupun penggunaan laboratorium. SKS-nya digabung dengan SKS-SKS yang berasal dari kelas-kelas tatap muka.

Dengan kata lain pendidikan tinggi di negara-negara maju telah bersifat “hybrid” daripada sekedar hanya tatap muka. Bahkan hampir semua universitas mempunyai program bergelar yang seluruh SKS-nya bisa diambil secara online dari belahan dunia manapun.

Penulis sendiri pernah mengajar mata kuliah Essay and Paper Writing untuk Western Governors University, salah satu universitas online terbaik di AS yang didirikan oleh 19 gubernur negara bagian. Dan ini bukanlah program online yang mudah. Para mahasiswa perlu sangat profisien dalam menggunakan berbagai gadget termutakhir, termasuk membuat video untuk presentasi makalah setiap mata kuliah. Mereka juga perlu menyelesaikan berbagai tugas kuliah yang sangat mengandalkan daya analisis dan menulis.

Corporate University yang menyediakan berbagai program pelatihan dalam database video dan online library berbasis teks sudah semakin lazim di berbagai perusahaan. Bahkan online library untuk kepentingan manajemen bisnis bisa dioutsource sehingga para eksekutif dan pegawai lainnya bisa dengan mudah mengaksesnya. BookBoon.com, misalnya, menawarkan membership untuk online library buku-buku bisnis online mereka.

Siapkan para mahasiswa Indonesia dan para trainee perusahaan untuk belajar dengan metode “pull” daripada “push”? Semestinya bisa, mengingat mereka sudah sangat profisien dengan penggunaan media sosial dan berbagai gadget mutakhir. Yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan media sosial dan gadget yang produktif.

Ketrampilan-ketrampilan khusus abad ini antara lain adalah menciptakan bentuk (tampakan luar alias “desain”) yang setara nilainya dengan substansi. Proses pencarian (search) sendiri cukup mudah dan bisa ditingkatkan kualitasnya ketika menggunakan database-database untuk riset.

Learning is an adventure and change is adventurous. Sebagai manajer, bangunlah kultur perusahaan yang mendukung perubahan dan mempunyai zona nyaman sebagai tempat tumbuh kembangnya berbagai ide baru dan penyegaran ide-ide lama. Bangunlah suasana berpetualang dengan berbagai gamifikasi (gamification) gol-gol proyek.

Mungkin tantangan terbesarnya adalah mengubah mindset feudal yang sangat peka strata dan peka sopan-santun ala “asal bapak senang.” Berilah kesempatan para milenial dalam tim Anda untuk mengembangkan diri dengan rasa ketertarikan (interest) akan sesuatu yang memberi nilai bagi proyek, bisnis, dan diri mereka sendiri.

Kunci sukses perusahaan di abad ke-21 ini besar dipengaruhi oleh bagaimana manajemen dan anggota tim belajar dari rasa ketertarikan (pull) daripada rasa keharusan (push). Silakan dicoba dan dirasakan sendiri “khasiat”nya.[]

KONTAN WEEKLY, 8-14 Februari 2016

Pin It on Pinterest

Share This