Select Page
Photo by AP

Photo by AP

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN Daily Ted Turner dan Visi]

oleh Jennie M. Xue

Mogul media Ted Turner dikenal dengan manuver-manuver bisnisnya yang visioner, flamboyan, terbuka, dan berani. Dunia mulai meliriknya ketika stasiun televisi CNN di Atlanta, Georgia menayangkan liputan langsung Perang Teluk terhitung mulai Januari 1991.

Ted Turner bukan miliarder biasa. Ia juga bukan pebisnis ulung semata.

Ayahnya Edward Turner adalah seorang salesman otomobil yang pindah dari Mississippi ke Cincinnati, Ohio di pertengahan 1930an. Di sana ia menikahi Florence yang melahirkan anak pertama mereka di tahun 1938 bernama Edward Turner, Jr atau populer dengan nama Ted Turner. Ted mewarisi sifat antusias dan ekstrovert dari ayahnya.

Di tahun 1940an, terjadi booming otomobil di AS. Edward melihat kesempatan besar dengan mengakuisisi perusahaan billboard iklan dan memindahkan keluarga ke Savannah, Georgia. Ketika remaja, Ted dimasukkan ke sebuah sekolah militer yang disiplin. Selama liburan musim panas, ia bekerja 40 jam seminggu di perusahaan ayahnya dengan bayaran 10 sen per jam, jauh di bawah upah minimum 85 sen per jam.

Di tahun 1953, adik Ted bernama Mary Jean didiagnosa dengan penyakit otoimun Lupus. Pernikahan orang tua Ted berakhir di tahun 1957, ketika Ted mulai masuk Brown University. Di tahun ketiga, Ted dikeluarkan dari sekolah karena menyimpan gadis di kamarnya. Ia kembali bekerja untuk perusahaan billboard ayah. Tidak lama kemudian Mary Jean meninggal dunia.

Ted masih bekerja di perusahaan ayah sampai ia menikah dan mempunyai putri. Prestasi semakin menanjak dengan melipatgandakan omzet. Dengan bantuan Ted, perusahaan berhasil mengakuisisi perusahaan kompetitor sehingga menjadi yang terbesar di wilayah selatan AS. Ayah Ted yang mengalami mood swing, bunuh diri. Ted mulai bekerja seorang diri sebagai pemilik perusahaan di usia 24 tahun.

Ayah pernah memberi nasehat untuk mempunyai gol setinggi mungkin, sehingga selalu ada saja yang belum tercapai untuk dicapai di masa depan. Nasehat ini menjadi fondasi keputusan bisnis Ted Turner.

Bisnis billboard mencetak jutaan dollar per tahun, namun Ted ingin berbuat lebih. Media adalah pilihan yang tepat. Dimulai dengan mengakuisisi stasiun-stasiun radio di seluruh wilayah selatan AS. Lantas membidik televisi sebagai “medium masa depan.” Stasiun televisi pertama yang diakuisisinya adalah Channel 17 di tahun 1970. Stasiun UHF itu agak sulit untuk dinikmati oleh konsumen.

Channel 17 WTCG merugi satu juta USD di tahun pertama. Di tahun 1972, ia membeli hak penyiaran 60 Atlanta baseball games sebesar USD 600.000. Ini adalah manuver bisnis hebat yang meningkatkan rating. Profit USD 1 juta tahun itu mulai dinikmati. Di tahun 1975, ia malah mengakuisisi The Braves klub bola liga besar baseball senilai USD 10 juta.

Ted menjadi idola baru para pemirsa, sebagaimana Sir Richard Branson dari Virgin.

Teknologi parabola dan televisi kabel menarik perhatian Ted. Strateginya berwujud argumen di muka legislatif bahwa ABC, CBS, dan NBC saat itu memegang monopoli penyiaran televisi. Akhirnya, FCC memberi izin untuk melahirkan kerajaan TV network berbayar. Di tahun 1967, transmisi televisi satelit WTCG dimulai dengan nama baru Super Station TBS. Kini televisi lokal ini bisa dinikmati secara nasional.

Televisi berita 24 jam sehari pertama di dunia bernama Cable News Network (CNN) mulai dikenal. Dengan terknologi satelit dan kebel, ide ratusan kanal diwujudkannya. Jimmy Carter memuji CNN obyektif dan komprehensif.

Berpolitik, Goodwill Games antara AS dan Uni Sovyet di akhir Perang Dingin digagas Ted sebagai pembangun jembatan antar negara. Di tahun 1985, Ted mengakuisisi MGM dan membentuk Turner Network Television (TNT) stasiun televisi yang menyiarkan film penuh. Net worth Ted di akhir 1980an mencapai USD 1 miliar.

The Cartoon Network pun didirikan sambil mengajarkan cinta lingkungan dengan tokoh ciptaannya Captain Planet. Koleksi kartun Hannah-Barbera dan animasi MGM mengisi network barunya. Selanjutnya, Time Warner dan AOL merger ke dalam network Turner.

Ted Turner bukan miliarder biasa. Ia hidup di dalam visi-visinya.[]

KONTAN Daily, Jumat 11 December 2015

Pin It on Pinterest

Share This