Select Page


(Image Source: SGD)


[Download PDF KONTAN DAILY Stripe vs PayPal]

oleh Jennie M. Xue

Stripe kini bervaluasi USD 10 miliar. Usianya baru 10 tahun. Hebat? Luar biasa. Ini diawali dengan ide segar dua bersaudara John dan Patrick Collison untuk membangun payment processor bagi e-commerce dan m-commerce yang cepat, akurat, dan tanpa fraud.

Di tahun 2010, PayPal sudah berjaya, namun John dan Pat menemukan celah-celah yang masih dapat dimasuki. Mereka bergabung dengan Y Combinator di Silicon Valley dan berhasil mendapatkan seed money.

Setahun kemudian, mereka berhasil mendapat investasi USD 2 juta dari Peter Thiel pendiri PayPal dan VC ternama Andressen Horowitz. Saat itu, Stripe masih berstatus beta dengan pengguna terbatas.

Mereka launching di bulan September 2011. Setahun kemudian mereka mendapat investasi USD 18 juta dari Sequoia. Jadilah mereka menjadi startup yang dikerubuti oleh VC, termasuk General Catalyst dan Amex Ventures dengan USD 20 juta suntikan dana.

Januari 2014, Stripe disuntik lagi dengan USD 80 juta dana investasi. Pada saat itu, nilai valuasi mereka telah mencapai USD 1,7 miliar dengan berbagai momentum yang memvalidasi pertumbuhan pesat startup unicorn ini.

Pertumbuhan huruf J yang menggambarkan revenue eksponensial ini dimungkinkan dengan 2 customer besar mereka: Uber dan Lyft. Dengan cepat, valuasi mereka meningkat lagi menjadi USD 3,4 miliar dan USD 4,9 miliar. Di tahun 2017, valuasi mencapai USD 9,1 miliar.

Yang menarik dari berbondong-bondongnya investor yang menyuntik dana di Stripe adalah kelompok eksklusif yang dikenal sebagai corporate strategic investor. Mereka adalah perusahaan-perusahaan raksasa yang tidak biasanya menyuntik dana di startup, kecuali yang punya produk unik pendukung bisnis utama mereka.

Amex Ventures, Capital G, dan Visa adalah tiga besar corporate strategic investor Stripe. Mereka percaya bahwa startup ini punya potensi besar dalam membantu pertumbuhan bisnis mereka secara strategis.

VC hanya memfokuskan diri kepada pertumbuhan revenue dan growth hack dan biasanya masuk lebih awal. Corporate strategic investor biasanya masuk setelah melihat perkembangan luar biasa startup yang dapat memelesatkan bisnis mereka.

Stripe kok bisa-bisanya “berkompetisi” dengan PayPal yang mungkin sudah berstatus “kakek” dalam dunia payment processor? Kuncinya adalah Stripe sadar bahwa mereka adalah fast follower.

Apa itu “fast follower”? Pengikut setia yang tidak hanya “mengkopi” fitur-fitur pionir (dalam hal ini PayPal) namun juga menambah fitur-fitur pendukung yang belum ada di si pionir.

Beberapa kelebihan Stripe yang sangat menarik bagi para investor.

Satu, developer sentris.
Stripe membuka diri bagi para developer untuk mengintegrasikan fitur-fitur mereka dalam aplikasi dan situs klien mereka. Kerja sama yang baik ini sangat membuka kesempatan bisnis dengan integrasi partnership.

Dua, portabilitas data.
PayPal menutup rapat data pengguna, sedangkan Stripe mempunyai fitur di mana merchant punya akses akan informasi pengguna sehingga dapat dipindahkan ke payment processor lainnya tanpa perlu mengulang transaksi. Dengan kata lain, PayPal tidak memungkinkan pindah ke prosesor lain, sedangkan Stripe berani bersaing secara fair agar para merchant setia kepada mereka.

Tiga, reporting tool (Sigma).
Tidak banyak fitur reporting yang ditawarkan PayPal, sedangkan Stripe memberi keleluasaan untuk customize laporan yang diperlukan.

Empat, anti fraud validasi dan konfirmasi.
Fitur anti fraud jelas ada di setiap payment processor, namun Stripe menambahnya dengan validasi dan konfirmasi yang lebih komprehensif.

Lima, company creation in a box (Atlas).
Business unit bernama Atlas ini benar-benar unik. Stripe tidak hanya berperan sebagai payment processor tapi juga sebagai one-stop shop untuk membangun perusahaan berbasis di AS. Ada dua pilihan: LLC or C Corporation. Sangat praktis bagi e-commerce business yang ingin “naik kelas” dari sole propreitor ke LLC atau C Corporation. (Ya, keduanya bisa digunakan oleh WNI. Legal kok.)

Enam, kartu kredit co-branding.
Stripe juga membantu bisnis e-commerce untuk mengeluarkan kartu kredit dengan co-branding. Jadi ada 2 logo yaitu Stripe dan merek e-commerce lain.

Collision brothers tampaknya berhasil mewujudkan startup yang sungguh-sungguh membantu memudahkan bisnis e-commerce modern. Diawali dengan proses pembayaran hingga ke pembentukan korporasi secara legal. Ide jenial. Pantaslah divaluasi super tinggi. Join the bandwagon, yuk.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 30 November 2018

Pin It on Pinterest

Share This