Image Source: MAC
[Download PDF KONTAN DAILY Strategi Jitu MAC Cosmetics]
oleh Jennie M. Xue
Kosmetika MAC (Make-Up Art Companies) dikemas dengan packaging berwarna hitam. Minimalis, praktis, berkualitas, dan trendi. MAC dikenal sebagai salah satu merek kosmetika tersukses di dunia dan kini telah menjadi bagian dari Estee Lauder Companies terhitung 1998.
Dibangun di Toronto pada tahun 1984 oleh dua sahabat bernama Frank: Frank Toskan dan Frank Angelo. Frank Toskan adalah seorang fotografer dan perias wajah.
Frank Angelo (almarhum) sendiri adalah seorang pemilik salon dan marketer ulung yang menjabat posisi Marketing Director di awal pendirian MAC Cosmetics. Penempatan ini ternyata sangat tepat.
Angelo berperan besar dalam membangun bisnis, promosi, dan membangun merek MAC hingga dikenal seperti sekarang. Sedangkan Toskan sangat berperan dalam menciptakan produk-produk yang dikenal sangat baik untuk makeup profesional, termasuk bagi yang berwarna kulit non-putih.
Usaha Toskan sangat didukung oleh keluarganya. Kakak iparnya bernama Victor Casale, kebetulan adalah seorang ahli kimia. Jadilah mereka bekerja sama.
Digabungkan dengan talenta dan skill Angelo yang pakar pemasaran, image MAC berhasil dibentuk sebagai makeup berkualitas profesional yang merayakan diversitas dan individualitas. Siapapun konsumen, pasti mempunyai tempat di MAC.
Dengan spektrum warna yang sangat lengkap, tidak ada lagi kata “tidak ada warna yang tidak cocok” bagi Anda. Inilah dasar bagi komunitas fan fanatik MAC Cosmetics yang kini tersebar di seluruh dunia.
Uniknya, MAC berhasil menjadi trendsetter kosmetika dunia yang sekaligus sangat tinggi tanggung jawab sosialnya. Awalnya, para LGBTQ diberi tempat khusus dengan Ru Paul dan K.D. Lang sebagai brand ambassador mereka.
Di bawah pimpinan Angelo, MAC mendirikan Dana AIDS di tahun 1994 dan berhasil mengumpulkan dana riset sebesar USD 5,5 juta. Semua laba dari Viva Glam Lipstick mereka didonasikan. Sampai hari ini, dana sebesar USD 380 juta telah berhasil dikumpulkan.
Di masa pendirian di Toronto, MAC dipasarkan di The Bay. Kemudian, produk-produk mereka dipasarkan di Henry Bandel di New York, Nordstrom, Saks Fifth, Macy’s, Dillard’s dan Bloomingdale’s. Semua ini adalah department store kelas atas.
Para selebriti terkemuka seperti Madonna, Lady Gaga, Mariah Carey, Nicki Minaj, Princess Diana, Linda Evangelista, Cher, dan Janet Jackson sangat menggemari produk-produk MAC. Dan ini mengakselerasi pertumbuhan bisnis MAC.
Terhitung 1994, MAC dikuasai oleh Estee Lauder Companies sebesar 51 persen saham dan kini didistribusikan di 105 negara dan 1000 gerai. Terlepas dari penjualan saham ini, tim R&D MAC terus membangun kategori-kategori, produk, dan koleksi baru setiap tahun. Sekitar 50 koleksi produk baru diperkenalkan setiap tahun.
Omzet MAC juga tidak main-main. USD 1 miliar per tahun. Dan setiap gerai dijalankan oleh para makeup artist profesional yang menjadi nilai lebih. Konsumen dipersilahkan untuk mencoba langsung makeup yang dirias oleh seorang profesional.
Produk-produk MAC dikenal berkualitas tinggi dengan pigmen warna yang durabel dan packaging minimalis artistik. Strategi harga ritel yang multi-segmen juga diterima dengan baik oleh konsumen.
Strategi pemasaran online MAC juga patut dijadikan benchmark. Mereka memproduksi dan menerbitkan konten di berbagai media sosial, Youtube, dan situs mereka dengan tiada henti-hentinya setiap hari.
Di bulan September 2016, koleksi “MAC Selena” berkolaborasi dengan para ahli waris Selena Quintanilla Perez, almarhumah biduanita terkenal. Koleksi ini sendiri diciptakan atas permintaan para fans melalui petitis Change.org. Dan ternyata, laris manis. Habis terjual dalam beberapa jam saja.
Konklusinya, MAC Cosmetics bukan hanya jago dalam memproduksi produk-produk berkualitas premium dan spektrum warna tiada bandingnya di industri kecantikan, namun juga pakar dalam pemasaran dan image branding. Partnership dengan para selebritis sebagai brand ambassador berbayar maupun nirlaba, serta penempatan para perias wajah profesional di setiap gerai, tampaknya sangat tepat untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Kerja sama dengan para influencer online dalam memasarkan produk di media sosial, seperti Youtube, Instagram dan Facebook, mendekatkan konsumen dengan brand MAC. Seperti kata pendiri Frank Toskan, “Sell yourself and you can sell anything.” Ketika Anda “menjual” diri, Anda bisa menjual apapun.
Silakan “menjual diri” sambil menjual produk.[]
KONTAN DAILY, 5 Januari 2018