Select Page


[Download PDF KONTAN DAILY Strategi Ekosistem Bisnis]

oleh Jennie M. Xue

Tesla dan Android bukan semata-mata bisnis mobil elektrik dan sistem operasi telpon cerdas, namun merupakan model ekosistem bisnis ekosistem sebagai strategi jangka panjang.

Amazon juga bukan sekedar penjaja retail produk-produk konsumen belaka, ia telah menjadi ekosistem super tangguh menggurita yang merajai produk-produk tangible dan intangible. Alibaba yang awalnya dikenal dengan marketplace produk-produk manufaktur juga mempelopori model bisnis ekosistem serupa Amazon dari Negeri Panda.

Bagaimana konsep ekosistem sebagai model bisnis? Apa keuntungan pelopor suatu ekosistem? Bagaimana para pebisnis dapat mengkapitalisasikan model ini? Apakah sebagai pengguna, partner, atau pelopor versi terbaru?

Strategis bisnis James Moore mendeskripsikan konsep “ekosistem bisnis” di Harvard Business Review tahun 1993 sebagai bentuk inovasi gabungan dari berbagai varietas bisnis yang menghasilkan kapabilitas baru sebagai fondasi dari berbagai kemungkinan.

Sebagai contoh, Android dan iOS adalah ekosistem bagi jutaan aplikasi dengan omzet miliaran USD. Facebook juga merupakan ekosistem bagi developer aplikasi game, kuis, e-commerce, lead generation, dan sebagainya.

Tesla sebagai manufaktur mobil bertenaga hijau membangun ekosistem bagi berbagai produk dan servis dengan berbagai inovasi otomatisasi. Sayangnya, cukup banyak kritik yang dilontarkan atas ketidaksiapan divisi repair, used sales, dan recycling.

Para pelopor ekosistem bisnis jelas mengalami “first mover advantage,” alias keuntungan sebagai pionir. Selain itu, ia menawarkan fondasi bagi bisnis-bisnis yang piggyback-ing baik yang berskala kecil maupun besar. Yang jelas, kesiapan super prima sangat dibutuhkan agar ekosistem dapat ditunjang dengan baik.

Sebagai pebisnis, kenali ekosistem-ekosistem yang dapat Anda masuki dengan berbagai produk teknologi maupun analog. Bisa diawali sebagai pengguna. Kemudian meningkat menjadi mitra. Ketika siap, Anda bisa memulai ekosistem sendiri yang sangat dimungkinkan dalam era teknologi ini.

Ada 3 karakteristik utama ekosistem bisnis. Satu, ekosistem memberi kesempatan bagi berbagai bisnis untuk berpartisipasi dengan berbagai fitur tambahan (add-on). WordPress, misalnya, merupakan ekosistem bagi plugin-plugin berbayar yang mengambil kesempatan API terbuka.

Dua, para mitra dapat mulai berinteraksi dan bersama-sama mengkreasi berbagai fitur tambahan yang menambah nilai atau konektivitas. Tiga, ada keterikatan akan “kebutuhan bersama,” mengingat siapapun yang berkontribusi akan mendapatkan manfaatnya.

Sebagai pelopor, Anda perlu memperhatikan bagaimana tujuan bersama dapat dicapai tanpa merugikan siapapun. Selain itu, para pemimpin bisnis dan akademisi perlu bekerja sama dalam membangun struktur dan aplikasi eksekusi ekosistem yang baik dan dapat berkembang secara organik.

Keberadaan berbagai ekosistem memungkinkan peradaban manusia untuk menikmati berbagai kemudahan dan pemenuhan kebutuhan. Dari yang paling primitif hingga yang termutakhir, berbagai sistem ekonomi diawali dengan terbentuknye ekosistem bisnis. Misalnya, di AS ada kodifikasi SIC (Standard Industrial Classification) yang memberi struktur bagi berbagai produk bisnis di pasar.

Intinya, manusia menginginkan kesehatan, bukan bertambahnya sarana medis dan jumlah dokter dan jururawat. Manusia juga senang belajar namun bukan berarti jumlah sekolah perlu ditingkatkan berkali-kali lipat. Dengan ekosistem bisnis, perbaikan kehidupan dan peradaban manusia dapat dipercepat dan ditingkatkan, sehingga sumber daya yang digunakan dapat dihemat dan produktivitas diperbaiki.

Akhir kata, memulai ekosistem bisnis memang tidak mudah. Dibutuhkan visi dan skill teknis yang luar biasa advanced dan futuris. Sebagai partner dan pengguna, Anda bisa kapan saja menggunakan platform-platform ekosistem bisnis. Kuncinya adalah menguasai segi teknis dan bisnisnya.

Ekosistem-ekosistem favorit seperti Facebook, Android, iOS, dan Amazon tentu telah dapat dibidik saat ini. Ekosistem-ekosistem baru diprediksikan akan terus berkembang, mengingat ini adalah salah satu ciri sistem ekonomi abad ini dan mendatang.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 21 September 2018

Pin It on Pinterest

Share This