Image source: Instagram Fatimah Syahrini
[Download PDF KONTAN DAILY Siasat Mukena Heboh Syahrini]
oleh Jennie M. Xue
Bagi penggemar lagu-lagu pop Indonesia, pasti kenal Syahrini. Gayanya dikenal cetar, manja, ceria, dan relijius tanpa meninggalkan performance panggung ala Las Vegas yang super glamor.
Ia baru dipersunting oleh Reino Barack, salah satu konglomerat muda pemilik lifestyle businesses, termasuk stasiun-stasiun televisi dan restoran-restoran berkelas. Jadilah Syahrini sebagai brand yang melesat ke angkasa karena efek “viral,” selain karena prestasinya sebagai biduanita ternama.
Momen pertunangan dan pernikahannya yang diabadikan dengan apik mempunyai daya jual tersendiri. Jadilah lagu “Restu” dan “Menikah” mewarnai momentum bahagia ini. Yang nota bene merupakan sumber cash yang luar biasa.
Syahrini sendiri mempunyai kecerdasan berbisnis di atas rata-rata para artis. Kesadarannya akan kedahsyatan brand Syahrini merupakan bensin penggerak bisnis-bisnis “add on” lainnya, seperti fashion dan lifestyle.
Salah satu launching super sukses terbarunya adalah mukena mewah bermerek Syahrini seharga Rp 3.5 juta yang ludes terjual 5.000 unit dalam satu minggu. Jelas sebagai seorang influencer selebriti, Syahrini punya follower puluhan juta, sebagaimana Kim Kardashian.
Jadilah ini merupakan captive market. Dengan timing yang tepat yaitu menjelang Idul Fitri, peluncuran mukena ini benar-benar tepat waktu.
Jika Anda ingin meluncurkan suatu produk dalam sekejap, padahal Anda tidak punya follower jutaan, bagaimana mungkin? Ada beberapa tips di bawah.
Satu, bangun platform online.
Bisa saja ini berbentuk situs sebagai hub media sosial. Idealnya, gunakan website sendiri sebagai pusat aktivitas, bukan Instagram atau Facebook, karena Anda punya kendali total dengan situs sendiri. Sedangkan pemakaian media sosial mempunyai resiko di-ban apabila disinyalir Anda melanggaran aturan main mereka.
Dua, pilih segmen pasar yang tepat.
Pasar Anda menengah bawah, menengah, atau menengah atas? Untuk memilih, pastikan Anda kenali model bisnis, kebiasaan dan keinginan konsumen, produk, dan jalur-jalur pemasarannya.
Tiga, pilih produk yang tepat.
Ada miliaran produk di dunia ini, dari yang fisik sampai yang intangible. Semestinya, dengan melihat demikian banyaknya oportunitas, berbagai eksperimen dapat dilakukan. Apalagi dengan daya saing yang diratakan dengan Internet. Bisnis kecil di pelosok dunia pun kini punya tempat berpijak selama searchable.
Empat, pilih timing yang tepat.
Syahrini pandai sekali memilih timing untuk launching lagu baru dan berbagai produk fashion. Eksekusi jitu seperti ini membutuhkan strategi dan planning yang matang. Dunia Internet sendiri sangat cepat berubah yaitu tujuh kali lipat lebih dari dunia nyata.
Lima, produk yang ditawarkan harus memberi solusi akan suatu masalah.
Bisa saja hal-hal yang “menyebalkan” sebagai indikator perlunya ada produk substitusi yang “menyenangkan.” Jadi, kenali betul masalah-masalah apa saja yang perlu diselesaikan dengan baik.
Enam, gunakan efek viral dengan bekerja sama dengan beberapa influencer.
Daya jangkau influencer tergantung seberapa besar jumlah follower mereka. Anda bisa mulai dengan bekerja sama dengan influencer-influencer mikro dan medium sebelum partneran dengan influencer besar.
Jadikan diri Anda sebagai influencer yang dapat dimulai dengan YouTube channel, Facebook atau media sosial lainnya. Sebagai influencer, tugas Anda adalah mengedukasi, menginformasi, dan menghibur. Jadi, sama sekali tidak ada unsur pemasaran produk secara blak-blakan.
“Menjual tanpa menjual” merupakan strategi digital native marketing yang “gampang-gampang susah” untuk dicontoh. Dari studi kasus merek Syahrini yang powerful ini, berjualanlah tanpa perlu “menjual.” Intinya Anda menjadi diri sendiri dalam versi terbaik yang dimagnifikasi dengan efek viralitas sosmed dan Internet.
Syahrini memang mempunyai upper hand sebagai celebrity influencer. Namun ini bukan berarti Anda tidak bisa menjual secara viral. Kuncinya adalah memadukan berbagai unsur secara cerdas dan dalam timing yang tepat.[]
KONTAN DAILY, Jumat, 28 Juni 2019