Select Page

printer-450

Kontan Logo

by Jennie M. Xue

Dunia semakin unik dan terindividualisasi. Istilah bisnisnya: customization atau tailor made. Memesan pakaian dan sepatu khusus dengan ukuran spesifik sudah terjadi berabad-abad di tailor dan cobbler. Tentu saja instrumen yang dipakai adalah mesin jahit, mesin obras, dan berbagai alat manual dan semi digital lainnya.

Teknologi 3D Printing merupakan salah satu bentuk awal dari dahsyatnya AI dalam mengubah peradaban manusia. Dalam sepuluh tahun di muka, diperkirakan akan banyak bentuk AI yang semakin umum digunakan sehari-hari, dimulai dari “wearable technologies” dan “the Internet of things.”

Proses cetak tiga dimensi ini menggegerkan dunia dengan kemampuan cetaknya yang tanpa batas. Bisa mencetak prototip produk, patung, desain gedung, hingga ke fabrik pakaian dan sepatu.

Department store pertama di AS yang menawarkan jasa pembuatan sepatu dengan teknologi in adalah Nordstrom, Inc. Untuk pakaian, fashion designer asal Amsterdam Iris van Herpen telah memperkenalkan pakaian hasil cetakan tiga dimensi ini sebagai fashion art, namun masih terbatas kepada pameran-pameran di museum, belum untuk konsumsi umum.

Adidas menawarkan customization pengukuran sepatu di outlet mereka dengan teknologi bernama Futurecraft 3D. Teknologi ini mencetak sol tengah sepatu olah raga yang dirancang khusus sesuai dengan ukuran dan kebutuhan kaki pemakai. Ini sangat ideal bagi para atlet yang membutuhkan akurasi dan presisi sepatu sesuai dengan fungsinya (lari, lompat, atau loncat).

Yang menarik, sepatu yang diproduksi dengan 3D Printing telah dinikmati umum terhitung 2009 di toko-toko Nordstrom tertentu dan situs Shoes of Prey. Fashion retailer premium papan atas Nordstrom, Inc (NYSE: JWN) didirikan oleh by John W. Nordstrom and Carl F. Wallin di tahun 1901 yang bermarkas di Seattle yang kini berlokasi di 38 negara bagian dan Kanada dengan 323 store. Kota hujan Seattle juga dikenal sebagai markas Starbucks, Amazon, dan Boeing. Nordstrom dikenal sebagai kompetitor Bloomingdale’s, Lord & Taylor, Neiman Marcus, dan Saks Fifth Avenue.

Enam outlet di Bellevue, San Francisco, Fashion Island, Garden State Plaza, Pentagon City, dan Oakbrook Center di tempat. Selain di retail outlet langsung, Nordstrom menawarkan pesanan sepatu individu custom made melalui situs Shoes of Prey (http://www.shoesofprey.com/).

Funding untuk Shoes for Prey sebesar USD 24,6 juta dipimpin oleh BlueSky Venture Capital. Ini menunjukkan gairah positif para investor akan AI dan 3D Printing.

Hingga hari ini, lebih dari 5 juta customer telah menggunakan Shoes of Prey sejak 2009. Pilihan model 12 macam, dengan berbagai spesifikasi tinggi hak, materi, dan warna sepatu. Harga dasar USD 115 hingga USD 180. Masa produksi 3 minggu sejak tanggal pemesanan. Ideal bagi konsumen dengan selera unik dan kondisi kaki khusus.

Flagship design studio diluncurkan di Sydney di tahun 2013, sedangkan kantor pusatnya berlokasi di Los Angeles terhitung 2009. Produksi dilakukan di Guangdong, Tiongkok dan Makati, Filipina. Afiliasi produksi berlokasi di Jepang dan Rusia.

Kesimpulannya, teknologi 3D Printing telah merambah dunia tanpa dapat dibendung lagi. Bahkan ranah fashion yang selama ini merupakan ranah seni dan padat karya, dalam sekejap bisa digantikan oleh mesin cetak tiga dimensi yang bekerja secara instan.

Tugas manusia hanyalah sebagai manajer dan operator, selain sebagai designer dan teknologis. Dalam bukunya Human Needs Not Apply, Jerry Kaplan berargumen bahwa di masa depan artificial intelligence (AI) akan menggantikan manusia dari hal-hal besar hingga hal-hal kecil yang selama ini merupakan pekerjaan manusia.

Industri-industri padat karya dapat pada akhirnya akan digantikan oleh produksi dengan teknologi AI. Revolusi sedang bergulir, maka sebaiknya Anda mempersiapkan diri untuk berkompetisi dengan AI. Bagaimana caranya?

Minimal dengan memahami cara kerja AI sehingga Anda dapat mengelola teknologi ini dengan terus meningkatkan produktivitas. Idealnya, Anda kenali betul arah perkembangan teknologi dan pelajari cara kerja beberapa teknologi penting. Anda tidak perlu bergelar insinyur untuk memegang teknologi. Anda hanya perlu semangat belajar dan konsistensi dalam eksekusi.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 22 Juli 2016

Pin It on Pinterest

Share This