Select Page

Motivasi JennieXue.com

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN WEEKLY Self-Confidence dan Motivasi]

oleh Jennie M. Xue

Dalam Bahasa Indonesia, self-confidence, self-esteem, dan self-efficacy seringkali diterjemahkan sebagai “percaya diri.” Padahal, ketiga terminologi ini berbeda satu sama lain. Mengenal mereka satu persatu membuka wawasan dan kemampuan melakukan introspeksi dan refleksi. Lantas, ketiganya juga mempunyai hubungan erat dengan motivasi.

Mari kita simak.

Ketika kita bicara soal “kepercayaan diri” atau “rasa percaya diri,” yang dimaksud adalah “personal confidence” yang merupakan spektrum daripada sekedar satu warna. Self-confidence, self-esteem, dan self-efficacy adalah tiga spektrum utamanya yang mirip namun tidak sama. Namun ketiganya disebut sebagai “percaya diri” dalam Bahasa Indonesia.

Self-Confidence.
Keyakinan bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas maupun dalam kehidupan, terlepas dari pernah atau tidaknya ia menjalankan hal tersebut di masa lalu. Dengan kata lain, self-confidence berhubungan erat dengan kompetensi dan ketrampilan dalam mencapai sesuatu.

Misalnya, seorang eksekutif tangguh selalu berkata “bisa” dalam menjalankan proyek apapun yang diberikan oleh atasannya. Padahal mungkin saja ia belum pernah mengerjakan tugas serupa itu. Demikian juga ketika kita mengalami suatu “kegagalan,” yang bukan berarti kita tidak mampu menjadi sukses. Self-confidence memberi kita semangat untuk tetap berkarya terlepas dari hasilnya.

Self-Esteem.
Kapasitas dalam menghormati dan berpikir positif tentang diri sendiri. Ini berarti Anda menghargai diri sendiri sebagai individu yang unik dengan berbagai ketrampilan, keahlian, talenta, dan potensi baik yang telah maupun belum digali. Definisi David Burns adalah, “kapasitas untuk mencintai diri sendiri dan berbahagia akan apa yang dimiliki diri baik dalam keadaan sukses maupun tidak.”

Kebanyakan orang mengalami penurunan self-esteem ketika mengalami kegagalan atau sesuatu yang negatif. Setiap orang pasti mengalaminya, misalnya ketika tidak diterima kerja, tidak lulus ujian, dipecat dari pekerjaan, maupun ketika mengalami kegagalan dalam kehidupan sehari-hari. Dan ini wajar.

Yang penting, Anda menyadari bahwa kegagalan dan kekecewaan tidak terjadi selamanya. Semua ini sementara. Baik kebahagiaan maupun kesedihan akan terjadi secara bergulir, karena ini adalah siklus kehidupan. Yang penting, Anda paham bahwa diri Anda sendiri dengan self-esteem sehat merupakan kunci kebangkitan kembali dan menjadi lebih baik lagi.

Self-Efficacy.
Psikolog ternama Albert Bandura dikenal sebagai ahli “self-efficacy.” Inti dari konsep ini adalah kemampuan menilai diri sendiri akan kapasitas diri akan hal-hal yang mampu maupun tidak mampu dilakukan. Dengan kata lain, seseorang dengan “self-efficacy” tinggi mampu mengenal kemampuan dirinya apakah ia akan mampu mengatasi suatu masalah atau menyelesaikan suatu tugas.

Ia mempunyai gambaran akan diri yang sangat mendekati kenyataan. Jadi, dengan mudah ia menjawab pertanyaan apakah ia mempunyai kemampuan, ketrampilan, maupun keterbatasan dalam menyelesaikan sesuatu. Apapun itu. Self-efficacy sangat penting dalam memberikan gambaran “apa adanya” akan diri seseorang, tanpa dibesar-besarkan maupun dikecil-kecilkan.

Dengan gambaran self-efficacy yang baik, seseorang akan mampu mengambil keputusan dengan baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan apa yang perlu dikerjakannya. Jadi, jika Anda sedang melakukan hiring eksekutif, pastikan kandidat itu mempunyai self-efficacy yang tinggi.

Self-efficacy juga berarti mempunyai potensi swadaya ketika kehidupan sedang tidak ramah. Ia tetap optimis dan yakin akan kemampuan untuk berhasil kembali dalam waktu yang wajar, bahkan lebih cepat daripada umumnya.

Dalam meningkatkan self-efficacy, seseorang perlu mengenal dan menguasai berbagai pengalaman hidup, paham akan berbagai model sosial, menguasai seni persuasi sosial, dan mengenal berbagai kondisi emosi seseorang dan diri sendiri. Dalam hubungannya dengan motivasi, self-efficacy merupakan kunci motivasi.

Self-confidence merupakan keyakinan. Self-esteem merupakan respek kepada diri sendiri. Self-efficacy merupakan ketajaman penilaian akan berbagai variabel diri sendiri yang berhubungan dengan lingkungan, orang lain, dan diri yang selalu berkembang.

Akhir kata, kenali diri sendiri dengan baik, yakinlah dan hormatilah diri sendiri. Sambil terus belajar untuk menguasai berbagai hal baru.[]

KONTAN WEEKLY, 30 Mei – 5 Juni 2016

Jennifer Xue, thought leader

Pin It on Pinterest

Share This