[Download PDF KONTAN DAILY Rolex vs Grand Seiko]
oleh Jennie M. Xue
Anda pasti tahu merek jam tangan super mewah Rolex. Anda juga pasti tahu merek jam tangan bagus buatan Jepang bernama Seiko. Namun apakah Anda tahu ada juga merek jam tangan bernama Grand Seiko?
Grand Seiko belum seterkenal Rolex, namun mereka menyasar pangsa pasar serupa. Mari kita bandingkan keduanya sebelum Anda mengambil kesimpulan sendiri.
Rolex didirikan di Switzerland pada tahun 1905 oleh Hans Wildrof dan Alfred Davis. Merek “Rolex” sendiri diciptakan oleh Hans Wildrof secara tiba-tiba.
Istilah dalam Bahasa Perancis “horlogerie exquise” atau dalam Inggrisnya “horological excellence” disingkat jadi “Rolex.” Nama ini singkat padat dan mudah dilafalkan dalam bahasa apapun.
Valuasi terakhir merek Rolex pada tahun 2018 mencapai USD 9,3 miliar dan menduduki rangking 71 pada Forbes List. Total sales mencapai USD 4,6 miliar per tahun.
Kehebatan merek Rolex sendiri tidak perlu diragukan lagi. Setiap unitnya mempunyai nilai purna jual yang universal. Di seluruh pelosok dunia, ia dapat dijual kembali dan punya nilai yang konsisten.
Jadi, apakah merek yang mudah dilafalkan, model yang klasik, dan kualitas ketepatan waktu merupakan kunci tingginya harga purna jual Rolex? Bisa jadi.
Satu hal lagi prestasi Rolex: menciptakan jam tangan waterproof pertama di dunia pada tahun 1926 dengan nama Oyster Perpetual. Publisitasnya luar biasa dengan menjadi sponsor lomba renang 10 jam melintasi English Channel di tahun 1927. Oyster perpetual dipakai oleh atlet wanita Mercedes Gleitze dan tetap berjalan baik tanpa masalah.
“Perpetual” maksudnya adalah otomatis tanpa perlu diputar. Ini adalah inovasi Rolex juga. Selain itu, tanggal pada jam juga dipioniri oleh Rolex. Dengan kata lain, hampir semua fitur populer jam tangan dipelopori oleh Rolex.
Rolex memang sangat pantas dikenal sebagai pionir jam tangan berkualitas super tinggi. Bravo.
Grand Seiko adalah merek premium dari Seiko. Jam tangan bermerek Seiko sendiri diluncurkan pada tahun 1881 di Jepang dan mengglobal pada tahun 1969 sebagai pelopor jam quartz.
Jadilah kekuatan revolusioner quartz Seiko mengancam jam-jam terkenal buatan Swiss pada tahun 1970an. Terhitung period itu juga, Seiko telah mulai memproduksi jam tangan mewah untuk pasar domestik bermerek Grand Seiko dan Credor.
Di tahun 2003, Shinji Hattori, a cicit dari pendiri Seiko yang diangkat sebagai Presiden dan CEO mulai menerapkan strategi perluasan branding internasional. Jadilah mereka mengklaim branding “mechatronic manufacturer” alias produsen jam tangan mekatronik yang merupakan perkawinan antara pembuatan jam tangan mekanikal dan elektronik mikro.
Inovasi yang menggerakkan mereka ke dunia pasar jam tangan global dikenal sebagai Spring Drive. Hingga hari ini, Seiko dan Grand Seiko masih berjuang dalam memenangkan pasar internasional.
Harga jual Grand Seiko berkisar antara USD 2.200 hingga USD 10.000 (di luar pajak barang mewah Indonesia). Tahun 2018 lalu, Seiko Holdings mencapai total sales USD 2,53 miliar.
Penetrasi ke AS dan Asia dipergencar pada tahun 2018 dengan mendirikan subsidiari Grand Seiko Corp. of America (GSA). Fokus mereka tetap di mid-range yang ratusan USD dan Grand Seiko yang ribuan USD.
Kalau Rolex adalah pelopor perpetual dan waterproof yang tahan air, tahan tekanan air hingga ratusan meter di bawah laut dan tahan tekanan udara hingga ribuan meter di atas gunung, Seiko adalah pionir teknologi quartz dengan Kinetic Direct Drive, quartz tenaga surya, radio-controlled quartz, dan GPS solar quartz. Janji Seiko adalah ketepatan waktu yang luar biasa.
Tantangan Rolex dan Grand Seiko di era Milenial ini bukan lagi soal kualitas dan branding. Namun bagaimana agar para Milenial dan Generasi Z menerima mereka sebagai bagian dari kultur inovatif AI (artificial intelligence) dan Revolusi Industri 4.0.
Yang menarik, generasi Milenial memandang Rolex dan Grand Seiko sebagai simbol status. Para rapper kelas dunia, misalnya, yang sangat bling-bling dalam gaya, ternyata adalah penggemar jam-jam tangan super mewah.
Konklusinya, kultur inovasi dan kekuatan marketing masih sangat mempengaruhi longevity suatu merek. Di zaman now, bagaimana Rolex dan Grand Seiko beradaptasi dan tetap mempertahankan kultur inovasi dan kepioniran dalam pemasaran kreatif merupakan kunci sukses berkesinambungan hingga ratusan tahun di muka. Saya yakin pasti bisa.[]
KONTAN DAILY, Jumat, 1 November 2019