Select Page

candles rainbow 1500x1000

Kontan Logo

KONTAN Daily Rahasia Sukses P&G

oleh Jennie M. Xue

Dua dari beberapa rahasia sukses perusahaan raksasa dunia P&G adalah kombinasi yang manis antara sains dan mendengarkan konsumen yang dapati dibuktikan dengan omzet USD USD 84.17 miliar di tahun 2013, dengan kontribusi tertinggi Pampers dengan USD 8 milliar per tahun. Kini perusahaan ini mempekerjakan 135.000 pegawai dan produk-produknya bisa ditemui di 80 negara. P&G go public di tahun 1890.

P&G mempelopori produk-produk unggulan yang sangat dibutuhkan oleh para konsumen dengan memperhatikan fitur-fitur yang diharapkan. Mereka juga merupakan pelopor periklanan modern dengan mensponsori berbagai aktivitas publik seperti acara radio dan TV. Market research telah mereka lakukan sejak 1920an dengan “field girls” mereka yang melakukan canvassing dan wawancara dengan para ibu rumah tangga dan konsumen.

Berdasarkan konklusi riset tersebut, riset produk di laboratorium disesuaikan dan ditingkatkan. Hasilnya memang luar biasa bagi penetrasi dan penguasaan pasar.

P&G didirikan tahun 1837 di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat oleh para imigran Inggris bernama William Procter pembuat lilin dan James Gamble pembuat sabun. Produk pertama mereka adalah sabun Ivory yang dimulai tahun 1879. Sabun berwarna putih revolusioner ini bisa dipakai untuk mandi dan mencuci baju. Ohio dikenal dengan produk-produk sisa hewani termasuk lard yang saat itu digunakan sebagai bahan baku sabun.

Selanjutnya, di tahun 1940 mereka meluncurkan deterjen Tide yang revolusioner dengan Komponen X-nya. Tide merupakan pionir produk deterjen pertama di Amerika Serikat yang dipakai untuk mesin cuci generasi pertama. Produk berikut mereka yang revolusioner di saat itu adalah Crisco minyak goreng nabati shortening. Di masa itu, minyak goreng berasal dari hewan.

Kini P&G memiliki 25 merek yang masing-masing bernilai miliaran USD, termasuk Crest, Head & Shoulder, Charmin, Tampax, Vicks Vaporub, Olay, Pantene, Gillette, Wella, Clairol, Mr. Clean, Duracell, Oral-B, Pur dan Swiffer. Sebelumnya, P&G memiliki divisi makanan, yang kini telah diakuisisi oleh perusahaan-perusahaan lainnya, salah satunya adalah kripik kentang melengkung Pringles yang packagingnya berbentuk tube. Kini fokus produk mereka adalah pembersih, kesehatan, kecantikan, higienis tubuh, pewangi ruangan, dan parfum branded.

Sebagai salah satu pemasang iklan terbesar dunia, P&G juga turut membentuk industri periklanan dengan konsep sponsorship acara drama di radio dan televisi. Saat itu, sabun Ivory mensponsori acara-acara tersebut maka istilah “soap opera” mulai dikenal. Di masa Great Depression, acara-acara tersebut mempunyai pendengar yang luar biasa jumlahnya dan merupakan cara ampuh untuk mencapai konsumen.

Di masa Perang Dunia Kedua, P&G menjadi pemasok sabun gliserin yang sangat berharga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Di saat yang sama, deterjen Tide juga mulai melonjak omzetnya dan ketika perang berakhir, Generasi Baby Boomer lahir sehingga produk diaper kertas Pampers dan deterjen Tide juga turut menikmati efeknya. Pampers menguasai 92 persen pangsa pasar.

Jadi good timing juga berperan dalam sukses mereka. Dan kemampuan memenuhi kebutuhan sesuai perubahan zaman merupakan kunci sukses berikutnya.

Di tahun 1957, mereka mengakuisi tisu rol Charmin. Tisu rol ini dikenal sangat lembut namun kuat dibandingkan dengan merek-merek lainnya di pasar. Kelebihan produk ini sangat tampak di AS yang berkultur kamar mandi kering.

Berikutnya, dengan kejelian akan pangsa pasar, mereka mengakuisisi Vicks Vaporub, Olay, dan Pantene yang terbukti meledak. Masing-masing merek ini mempunyai kelebihan tersendiri sehingga mereka menguasai pasar dengan baik. Pelembab wajah Olay, misalnya, lebih baik daripada beberapa produk mahal di pasar AS dan Eropa, berdasarkan penelitian beberapa majalah konsumen.

Selain berani dalam beriklan dengan gencar dengan berbagai sponsorship bahkan menjadi pencetus ide “soap opera,” P&G juga sangat inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Swiffer adalah salah satu produk inovatif yang mungkin masih sulit dibayangkan di Indonesia.

Swiffer adalah gabungan antara kain pel kering statis, tisu handuk, dan pembersih lantai. Ada Swiffer untuk lantai bermetode kering, basah, atau semprot. Ada Swiffer yang berfungsi sebagai kemoceng yang menggunakan bahan ramah elektrostatis sehingga debu dan kotoran akan menempel ketika disapukan.

Mr. Clean juga merupakan produk pembersih kamar mandi dan dapur kering yang bisa menghilangkan berbagai noda. Teknologi yang dipakai adalah gabungan antara sponge scrub dengan pemutih.

Produk-produk P&G identik dengan kualitas premium dan “outside the box” yang jarang dijumpai. Inovasi riset dan inovasi advertising mereka pantas diberikan dua jempol. Ini sangat menginspirasi.[]

KONTAN Daily, Jumat 7 November 2014

Pin It on Pinterest

Share This