Select Page

mobile450

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN Weekly Mobile Relationship]

oleh Jennie M. Xue

Telpon genggam baik yang smart maupun yang “tidak smart,” sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang penting. Hampir semua orang memiliki telpon genggam, bahkan anak-anak, remaja, ekeskutif, dan para pekerja berkerah biru. Dan telpon genggam mempunyai banyak dimensi dan arti bagi semua kalangan.

Menurut Juniper Research, di tahun 2016 akan ada 1,4 miliar pengguna mobile instant messaging seperti Whatsapp, Snapchat, dan Line sehingga SMS dan BBM (Blackberry messaging) semakin jarang digunakan. Menurut Nielsen, kini pengguna aplikasi mencapai 64 persen pengguna smartphone.

Pembayaran yang dilakukan melalui mobile phone di seluruh dunia mencapai USD 630 miliar di tahun 2014. Pengeluaran pemasangan iklan mobile phone di AS saja mencapai USD 20,5 miliar di tahun 2015.

Sebagai perbandingan, hanya separuh dari populasi usia dewasa di dunia yang menggunakan jasa finansial yaitu 2,5 miliar orang. Sedangkan pengguna telpon genggam di dunia mencapai 70 persen populasi, yaitu 4,9 miliar orang tanpa batas usia.

Data Nielsen Research menunjukkan pengguna media sosial melalui smartphone mencapai 55 persen dan yang berusia 35 hingga 54 mencapai 36 persen aktivitas. Mereka yang berusia 25 hingga 34 mencapai 34 persen aktivitas. Data Ruder Finn juga menunjukkan bahwa media sosial diakses 91 persen melalui telpon genggam dan hanya 79 persen melalui komputer desktop atau laptop.

Menurut Four Seasons Hotel, lebih dari 60 persen penginap menggunakan iPad untuk mengecek hotel rate. Ini menjawab pertanyaan mengapa 69 persen dari para marketer ulung menggunakan relasi yang dibangun via media sosial untuk mencapai pengguna mobile phone dan tablet.

Dunia pariwisata telah cukup lama menikmati hebatnya teknologi komparasi harga dan lelang harga yang meningkatkan okupansi, misalnya Expedia, Agoda, AsiaRooms, dan Priceline. Generasi terbaru situs travel adalah Trivago.com yang mengkomparasikan 258 situs travel.

Kunci keberhasilan mobile relationship marketing (MRM) adalah: engaging at every stage. Mengikutsertakan pengguna alias konsumen target dalam berbagai aktivitas branding dapat membawa hasil optimal.

Bayangkan, 40 persen pelanggan General Mills menggunakan aplikasi barcode scan untuk mencari harga lebih murah setiap kali mereka berbelanja. Dan angka ini masih meningkat setiap hari.

Fun Mobility, Inc yang berbasis di San Ramon, Silicon Valley, adalah konsultan mobile advertising. Mereka memberikan tip strategi: real-time bidding (penawaran seketika), limited targeting (mentarget konsumen berdasarkan variabel-variable tertentu), dan limited ad (iklan terbatas yang lebih statis).

Dalam prakteknya, bentuk mobile ads bisa berbentuk gambar dan teks (image and text) dan video. Untuk yang berbentuk gambar dan teks singkat, prinsip-prinsip copywriting Bapak Periklanan David Ogilvy mungkin sudah cukup. Untuk bentuk panjang (longform), kini brand publishing dalam bentuk artikel, ebook, dan video memfokuskan kepada “native advertising” alias “iklan alami untuk platform tertentu.”

Native advertising” kini merupakan tren yang sangat manjur. Bahkan ada agen iklan yang ceruknya adalah “native advertising” seperti para selebriti YouTube, Twitter, dan Instagram dengan follower jutaan orang. Satu “mention” saja bisa membawa efek luar biasa bagi suatu merek.

Kim Kardashian, Justin Beiber, dan Psy penyanyi “Gangnam Style,” misalnya, sangat mengandalkan media sosial dalam mengembangkan karir mereka yang “organik” di media tersebut. Bukti bahwa media sosial merupakan sarana diseminasi talenta yang bisa dinikmati jutaan orang. Iklan yang manjur untuk membangun platform dan audiens. Dan mereka kini menjadi “bintang iklan” yang “alami” untuk platform-platform tersebut.

Telah diprediksikan hampir dua dekade lampau, televisi dan radio akan kadaluwarsa sebagaimana faksimili yang telah digantikan oleh PDF file dan email. Ini berarti dunia periklanan broadcast akan mati. Digantikan oleh iklan-iklan di dunia smartphone dan komputer tablet.

Hubungan baik (good relationship) dengan pelanggan sangat mungkin dilakukan dengan mobile marketing. Teknologi kini telah memungkinkan untuk berkomunikasi secara satu arah maupun multi arah dalam waktu yang sama maupun berbeda (dengan fitur skedul) sambil mempertahankan orisinalitas dan alaminya suatu pesan pemasar. Cukup dengan atensi, kesungguhan, dan kreativitas.[]

KONTAN Weekly, 1-7 Juni 2015

Pin It on Pinterest

Share This