Select Page
Image Source: Pixabay

Image Source: Pixabay

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN WEEKLY Menjual Diri Sendiri]

oleh Jennie M. Xue

Dunia sharing economy dan media sosial dapat dengan sekejap mengubah nasib seseorang. Kuncinya hanya dua: keberanian menjual diri sendiri dan melipatgandakan kreativitas. Jason Surfapp, Michelle Phan, dan Mimi Ikonn adalah contoh tiga pemakai media sosial paling produktif dan kreatif. Mereka berhasil mengumpulkan jutaan dollar hanya dengan ide-ide sederhana yang dijalankan dengan sangat profesional.

Jason Surfapp pendiri IWearYourShirt.com. Dengan hanya bermodalkan ide dan keanggotaan social media dan blog, ia berhasil mengumpulkan USD 1 juta semata-mata dari memakai baju kaos bertuliskan nama dan slogan bisnis dari para sponsor.

Lantas, foto-fotonya di-upload ke media sosial, blog, dan YouTube. Tanpa perlu menjadi seorang selebriti, Jason malah menjadi selebriti dengan “ide gila” bisnisnya ini. Kreatif namun jenius. “Produk” yang dijualnya hanyalah diri sendiri yang “billboard hidup.” Hampir tanpa kapital finansial berarti.

Do work that matters to you, and don’t be afraid to do things wildly differently from other people. Lakukan apa saja yang kau sukai dan jangan takut untuk berbeda dari orang lain. Yang dimaksudnya, tentu saja apapun yang sesuai dengan hukum (legal) dan etis.

Mimi Ikonn dengan kanal YouTubenya “Mimi Ikonn” berbicara mengenai traveling, cooking, fashion, dan lifestyle kini menghasilkan jutaan dollar per tahun dari video-videonya dan kanal tata rias rambut panjang “Luxy Hair.” Kini ia bermukim di London, setelah menikmati keliling dunia yang diabadikannya dalam video-video kanalnya. Dan ini dinikmatinya berkat penghasilan dari penjualan produk Luxy Hair dan penghasilan tayangan iklan-iklan.

Intinya, Mimi mendesain hidupnya agar mendukung keberhasilan kanal-kanal onlinenya. Dari rumah yang didesain dan pemilihan furnitur interior agar fotogenik di layar monitor, hingga gaya hidup yang sesuai dengan tema vlog (video blog)-nya. Setiap detil kehidupannya dijadikan latar belakang (background) vlognya. Bukan sebaliknya. Ini sangat bertolak belakang dengan para blogger yang hanya curhat belaka di media sosial dan situs blog.

Michelle Phan dengan IPSY.com dan EM Cosmeticsnya malah lebih hebat lagi. Valuasi Ipsy.com kini telah mencapai USD 800 juta. Ipsy.com adalah situs berlangganan kosmetika bulanan dengan biaya keanggotaan USD 10 per bulan. Total anggotanya mencapai 1,5 juta orang. Bayangkan, dalam satu bulan, omzetnye mancapai USD 15 juta.

Michelle sendiri pernah menjadi brand ambassador Lancome karena kanal YouTubenya yang meledak luar biasa dengan subscriber yang mencapai 8,5 juta orang dan satu miliar views. Bisnis “solopreneur” alias “bisnis dengan pengusaha satu orang” memang sangat dimungkinkan sepanjang persona yang ditampilkan membawa aura ketulusan (tidak dibuat-buat) dan kreativitas super. Michelle bukan “guru tata rias” biasa, ia mampu mengubah wajah seseorang dalam sekejap berkat skill-nya yang setara para profesional.

Luar biasa power para “penjaja diri” ini. Tanpa modal kapital sama sekali, mereka membangun kerajaan bisnis bernilai jutaan bahkan puluhan dan ratusan juta dollar.

Kreativitas merupakan kata kunci yang mengintegrasi dunia maya Internet dengan realita. Jason, Mimi, dan Michelle memang bukan pebisnis umum, mereka merupakan pebisnis jenial yang sangat peka akan kekuatan eksponensial media sosial dan Internet. Mereka juga jagoan dalam produksi konten yang sangat bernilai bagi para sponsor dan pelanggan/penonton (subscriber).

Terlepas dari beberapa batu sandungan, para bintang “penjaja diri” ini selalu bergerak dengan dinamis. Selesai dengan proyek baju kaos sebagai billboard, kini Jason telah merambah bisnis-binis lain. Demikian pula dengan Michelle yang bisnis kosmetikanya diakuisisinya kembali dari L’Oreal dengan alasan agar mampu lebih banyak berinovasi.

Memulai bisnis di era Internet memang mudah dan setiap ide pasti mendapat tempat untuk dicoba. Namun faktor penentu sukses terbesar adalah kreativitas dalam “menjual diri.” Ini mengingat setiap keping konten menjual berbagai aspek dari persona yang diekspos.

Juallah diri Anda dalam persona tertentu sesuai pasar yang dibidik. Dua puluh tahun lalu, Anda perlu punya produk dulu sebelum dipasarkan. Sekarang, Anda memasarkan diri dulu, baru menjual produk. Silakan mulai “menjual diri” dengan cerdas.[]

KONTAN WEEKLY, 1-7 Agustus 2016

Pin It on Pinterest

Share This