[Download PDF KONTAN WEEKLY Menjadi Mesin Pembelajar]
oleh Jennie M. Xue
Setiap kali kita memulai sesuatu, baik itu pekerjaan, bisnis, maupun aktivitas apapun, kita perlu mengambil keputusan (make decision). Ada keputusan besar, ada yang kecil. Apapun pilihan-pilihan kita, pasti mempengaruhi aktivitas-aktivitas berikutnya. Ini semua akan bermuara kepada tingkat sukses.
Jadi, sebaiknya setiap keputusan yang baik dan tepat berdasarkan proses belajar (learning curve) teruji. Dengan kata lain, kalau belum menguasai permasalahan dan bagaimana eksekusinya, sebaiknya keputusan ditunda dulu. Jangan terburu-buru.
Ambillah keputusan dengan mantap dan percaya diri setelah PR (pekerjaan rumah) diselesaikan. Lakukan riset di muka, sekecil apapun keputusan tersebut. Dan kenali bagaimana proses belajar terjadi agar data yang terkumpul dapat diproses dengan tepat.
Tiga langkah pengambilan keputusan yang perlu Anda kenali dengan baik. Pertama, kumpulkan data. Kedua, proses data. Ketiga, ambil keputusan berdasarkan data.
Contoh kasus, Anda ingin memulai suatu bisnis baru. Kumpulkanlah data mengenai seberapa besar sales leads di target teritori tertentu. “Sales leads” sendiri artinya prospek customer yang dapat dijangkau. Semakin besar sales leads, semakin besar kemungkinan sukses.
Sales leads mi instan di Indonesia sangat jelas, yaitu sebesar jumlah populasi raksasa 250 juta orang karena disukai semua kalangan terlepas dari latar belakang dan status sosial-ekonomi. Ini memungkinkan produksi masal mi instan dengan diversifikasi beragam, mengingat repetisi konsumsi.
Sedangkan sales leads kostum balerina untuk kompetisi sangatlah terbatas, yaitu hanya sebesar jumlah penari balet advanced yang beraspirasi dalam kompetisi nasional dan international. Jumlahnya mungkin hanya beberapa puluh orang saja se-Indonesia. Dan repetisi konsumsi minimal, yaitu hanya dua kali setahun.
Jadi, carilah data sales leads secara cerdas. Untuk produk-produk tertentu, sales leads sangat jelas terbaca tanpa perlu didata secara formal.
Misalnya, hampir setiap orang di Indonesia makan nasi dan ada 1001 macam masakan nasi. Jadi, bisnis beras dapat dipastikan pasti jalan. Sedangkan untuk produk-produk spesifik, riset sangat berperan dalam memproses data.
Jika belum terbiasa memproses data, pelajari bagaimana meng-handle informasi secara efektif. Salah satu cara termudah adalah dengan proses aritmatika dan dibuatkan chart dan tabel visual. Tentu setiap kasus berbeda, namun ini merupakan salah satu cara termudah.
Beberapa kerangka berpikir alias “teori” favorit penulis yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan adalah: Teori Pareto 80/20, Kerangka Piramida Terbalik, A/B Testing, dan 5W1H.
Pilihlah yang paling sesuai dan gunakan dalam proses pengambilan keputusan. Jangan terbatasi oleh “ini kan teori jurnalisme” dan “ini kan teori sosiologi,” namun gunakan secara percaya diri. Selain itu, ketika ada waktu, pelajari kerangka-kerangka lainnya yang lebih advanced dan sophisticated.
Lantas, setelah data terkumpul dan diproses, bagaimana keputusan yang perlu diambil? Apakah Anda memilih bisnis mi instan atau kostum kompetisi balerina?
Jawabannya tergantung skill alias keahlian/ketrampilan Anda, selain sales leads yang bisa digarap. Jika skill Anda sangat spesifik dengan sales lead terbatas, cobalah diterapkan secara berbeda sehingga sales lead diperluas.
Ambillah keputusan secara obyektif, sehingga revenue dan resiko dapat diprediksi.
Berapa prediksi revenue penjualan mi instan dengan kapasitas produksi sekarang? Bagaimana dengan kostum kompetisi balerina? Yang mana yang lebih menarik dan feasible? Apa pro dan konnya?
Dengan keputusan berdasarkan data dan proses obyektif, fondasi keputusan bisnis dapat dipertanggungjawabkan. Bukan semata berdasarkan impulsi “feeling” belaka tanpa dasar.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mengambil keputusan berdasarkan data atau feeling? Apapun jawabannya, jadilah seorang mesin pembelajar yang takjub akan demikian banyaknya informasi di dunia ini. Dengan rasa “takjub,” Anda mempunyai ketulusan hati untuk belajar setiap saat.
Kuncinya adalah membuka mata dan telinga lebar-lebar, menyerap informasi dengan filtrasi yang tepat, dan mengolahnya dengan kerangka-kerangka berpikir yang teruji. Setiap informasi yang diserap oleh indra merupakan “bahan baku” untuk mengambil keputusan.
Kita adalah mesin pembelajar setiap saat yang sering kali “lupa” akan kelebihan ini. Selamat belajar dengan gembira.[]
KONTAN WEEKLY, 16-22 Januari 2017