Select Page


Image Source: Blockpublisher.com


[Download PDF KONTAN DAILY Mengenal Libra Kreasinya Facebook]

oleh Jennie M. Xue

Cryptocurrency kreasi Facebook disebut Libra. Mengingat market scope FB yang telah sampai ke seluruh pelosok dunia, penting kita pahami apa itu Libra dan bagaimana ia akan berfungsi dalam hidup kita.

Libra akan launching di tahun 2020. Sekarang, mari kita kenali dulu apa Libra itu dan bagaimana cara kerjanya.

Menurut white paper Libra yang diterbitkan oleh FB, tujuan utama kreasi adalah menjadi akses utama 1,7 miliar populasi dunia yang belum menggunakan jasa perbankan konvensional. Separuh dari orang dewasa yang tinggal di 7 negara ini, termasuk Indonesia, belum punya akun bank: Bangladesh, China, India, Meksiko, Pakistan, dan Nigeria.

Pertama, apakah Libra mirip seperti Bitcoin? Sebagai currency alias mata uang kripto, Libra dapat ditukar dengan mata uang fiat seperti USD dan sebaliknya.

Libra dapat digunakan di dalam dan di luar ranah FB, seperti dalam pembelian aplikasi in-app dan in-game.

Dua, sebagaimana Bitcoin, Libra juga menggunakan teknologi blockchain untuk men-track posisi nominal. Ini perbedaan utama cryptocurrency dari fiat currency. Fiat tidak dapat dilacak per nominalnya sedang berada di mana, hanya total keseluruhannya.

Tiga, Libra dapat digunakan di dalam platform payment gateway seperti PayPal, tidak seperti Bitcoin yang membutuhkan e-wallet khusus. Dengan kata lain, Libra adalah cryptocurrency yang diperlakukan sebagaimana mata uang fiat umumnya.

Empat, poin ke-3 berarti membuat Libra lebih stabil posisinya dibandingkan dengan Bitcoin. Mengapa? Karena setiap USD atau Euro yang digunakan dalam pertukaran Libra akan disimpan di dalam akun bank. Jadilah Libra merupakan cryptocurrency yang punya cadangan fiat.

Bayangkan dengan USD masa pra-Nixon sebelum 1971 yang masih ada cadangan emas (backed by gold) di belakangnya. Nah, Libra ini ada cadangan dollar (backed by dollar).

Lima, Bitcoin tidak dikelola oleh bank sentral, sehingga tidak punya nilai yang stabil. Ini merupakan alasan utama mengapa nilai Bitcoin bak roller coaster. Hari ini 1 Bitcoin senilai USD 11 ribu. Luar biasa bukan?

The Libra Association (Switzerland) punya visi untuk menstabilkan nilai cryptocurrency. Dan ini berarti tidak membuat kreatornya maha kaya. Well, Mark Zuckerberg sendiri sebagai billionaire USD tidak membutuhkan kekayaan ekstra. Tujuannya lebih untuk menstabilkan nilai cryptocurrency.

Enam, kehadiran Libra memungkinkan proses pembelanjaan di dalam platform FB lebih cepat dan aman tanpa biaya transaksi. Libra memastikan semuanya secure tanpa syarat dan privat.

Dalam tahap berikutnya, Libra akan digunakan untuk servis-servis keuangan yang lebih kompleks.

Tujuh, kerja sama telah dibangun dengan PayPal, sehingga satu-satunya cryptocurrency yang diakui platform ini adalah Libra. Bisa dibayangkan efek positifnya bagi para merchant dan member PayPal yang mencapai 200 juta orang di seluruh dunia.

Delapan, FB dengan segala image buruknya mengenai privasi telah bekerja sama dengan Calibra yang independen. Tujuannya adalah memastikan privasi pengguna. Akun Libra independen dari FB, sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah AS atas lembaga keuangan.

Sembilan, implikasi pajak dari penggunaan Libra pasti ada dan ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pakar perpajakan dan regulator. Sebelum Libra diluncurkan, dipastikan regulasi telah disetujui. Bisa jadi ini menjadi faktor keterlambatan peluncuran Libra.

Kesimpulannya, Libra mempunyai visi mulia yaitu memberdayakan mereka yang tidak punya akun bank. Selain itu, bisa dipastikan Libra mentargetkan diri sebagai mata uang in-house untuk FB, IG (Instagram), WA (WhatsApp) dengan pasar kaptif sebesar 2,7 miliar pengguna. Power yang luar biasa, lebih besar dari negara Tirai Panda.

Raupan omzet trilyunan USD dapat dipastikan dapat dicapai dalam sekedip mata belaka. Sebagai pengguna Libra, kita dapat menikmati stabilitas dan privasi yang ditawarkan mereka. Cryptocurrency yang didukung oleh cadangan mata uang fiat sungguh menginspirasi.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 12 Juli 2019

Pin It on Pinterest

Share This