Select Page

Kontan

Download KONTAN Weekly Melihat Tak Terlihat

oleh Jennie S. Bev

Mungkin hanya beberapa gelintir yang bisa disebut sebagai “futuris” alias pakar yang jitu meramalkan keadaan di masa depan, bahkan seorang ekonom tangguh sekali pun. Ini bukan ilmu nujum, namun kemampuan kognitif yang digabung dengan model analisa yang tepat sehingga menghasilkan korelasi dan kausalitas yang bisa dipertanggung jawabkan.

Insight sendiri merupakan titik “aha!” di mana sesuatu atau beberapa hal yang diamati atau diterima oleh indera menghasilkan suatu pengertian baru yang mencerahkan. Bisa saja insight ini langsung memberikan solusi atas suatu masalah, menghubungkan beberapa hal sehingga menjadi satu kesatuan atau bahkan sesuatu yang baru, dan mengubah kita dari berbagai segi.

Sering kali, tanpa kita lakukan dengan kesadaran penuh, pengamatan kita akan sesuatu bisa menerobos keadaan. Misalnya saja dengan kepekaan akan gaya bahasa seseorang, bisa ditarik kesimpulan bahwa suatu fakta mengandung nila. Bisa juga dengan kesabaran menggali, suatu kumpulan data mempunyai pola tersendiri yang bisa dimengerti. 

Penemuan virus AIDS yaitu HIV oleh Michael Gottlieb, MD juga terjadi dengan “tanpa sengaja.” Demikian pula dengan insting seorang financier bernama Harry Markopolos yang berhasil membuktikan Bernie Madoff sebagai penipu ulang berkedok investasi finansial bermodus Ponzi Scheme.

Salah satu pendiri London School of Economics Graham Wallas dalam The Art of Thought (1926) menuliskan bagaimana insight bekerja. Model Wallas ini tidak sempurna, namun cukup memberikan pengertian awal akan bagaimana pikiran bekerja agar menghasilkan suatu momem penting alias “insight.” Model ini terdiri dari: perencanaan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

Fase perencanaan dilakukan dengan kesadaran dan sistematik, namun sering kali tidak membawa hasil. Fase inkubasi merupakan fase di mana alam bawah sadar bekerja dan mengambil alih dengan berbagai kejutan-kejutannya. Fase iluminasi merupakan fase di mana ide segar alias “insight” ke luar bagaikan semburan yang bertenaga. Terjadi kulminasi di sini. Verifikasi merupakan fase di mana suatu insight diverifikasi kebenarannya dan fungsinya.

Gary Klein PhD, seorang saintis psikologi eksperimental lulusan University of Pittsburg dalam Seeing What Others Don’t, The Remarkable Ways We Gain Insights menulis bahwa pikiran yang telah dipersiapkan mempunyai persamaan dengan pikiran yang sangat terlatih. Dengan kata lain, dengan mempersiapkan diri hingga mencapai tahap pakar, persiapan ini sendiri sama kualitasnya dengan pikiran para pakar. Dan persiapan yang spesifik sangat siap untuk memecahkan masalah yang sangat pelik di bidangnya.

Insight sendiri mempunyai daya transformatif: mengubah bagaimana kita mengerti, mengubah perbuatan-perbuatan kita, dan mengubah bagaimana kita melihat dan merasakan sesuatu. Pada tingkat tertentu, insight mengubah keinginan kita. Dengan mengalami pengertian baru dan cara pandang baru, maka keinginan-keinginan pun ikut berubah.

Intuisi adalah kebalikan dari insight. Pemakaian intuisi merupakan penggunaan pola-pola lama. Pemakaian insight adalah penemuan pola-pola baru. Demikian menurut Klein.

Lantas, apa saja yang bisa membangkitkan timbulnya semburan-semburan insight? Proses menghubungkan, ketidaksengajaan, dan kontradiksi-kontradiksi. Ini berjalan dalam empat fase model dari Wallas maupun tanpa melalui model tersebut.

Sekarang, apa saja yang bisa menghalangi terjadinya pemahaman-pemahaman baru yang dikenal sebagai “insight” tersebut? Bersikap pasif, melempem, kurang observasi, kurang pengolahan kognitif, dan sistem yang bekerja dengan baik. Yang terakhir ini mungkin menimbulkan tanda tanya. Mengapa sistem yang bekerja dengan baik mengurangi terjadinya insight?

Karena tanpa berpikir pun, apa yang diharapkan sebagai solusi sudah tercipta dengan sendirinya. Sistem yang bekerja dengan baik membuat kita menjadi pasif dan nrimo. Tanpa perlu observasi mendalam, hanya mengawasi berjalannya sistem, sudah cukup. Eksperimen-eksperimen dan studi-studi saintifik terkadang membuka maupun menutup ke luarnya semburan-semburan insight

Uniknya, insight tidak bisa dipaksakan. Ketika ia tiba, ia akan datang dengan deras dan menyentak. Untuk itu, alam bawah sadar perlu kita buka. Dengan kata lain, hati dan pikiran hendaknya terbuka dan dibuka. Gunakan antusiasme bak kanak-kanak yang memandang dunia dengan mata dan pikiran yang polos tanpa praduga. Praduga berlebihan juga menutup pintu insight. Stres juga menutup pintu insight. 

Jalankan hidup dan pekerjaan dengan hati ringan dan pikiran terbuka, menerima dan mengundang berbagai perubahan dan hal-hal baru untuk menghampiri.[]

KONTAN Weekly, 14-20 Oktober 2013

Pin It on Pinterest

Share This