Select Page

flowers-450

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN WEEKLY Masalah dan Kreativitas]

oleh Jennie M. Xue

Sangat beruntung kini kita menikmati abad ke-21 yang serba maju dan canggih. Tanpa kreativitas yang merupakan akar dari inovasi, mungkin manusia masih hidup di dalam gua, menggosok-gosokkan batu untuk membuat api, dan makan binatang buruan yang dibakar di atas api tanpa oven modern dan bumbu apapun. Manusia primitif pun telah memiliki darah kreativitas dan inovasi, karena ia ingin hidup lebih nyaman, lebih baik, dan lebih berarti.

Dengan kreativitas, kita sekarang menikmati dunia yang begitu inovatif penuh dengan teknologi canggih seperti Internet, televisi, aplikasi smartphone, penerbangan antar benua yang dicapai dalam belasan jam saja, dan kulkas pendingin sehingga makanan bisa awet berminggu-minggu. Dunia medis juga sudah sangat luar biasa maju, sehingga bayi prematur berusia 6 bulan sudah bisa bertahan hidup dan kanker sudah bukan “vonis mati” lagi.

Setiap orang bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif apabila mengenal beberapa kerangka berpikir (framework), fakta yang mungkin jarang diketahui publik, peran, dan lingkungan kondusif. Empat faktor ini penting untuk diketahui agar kreativitas dan inovasi dapat dibangkitkan dan menjadi kebiasaan. Dari “kebiasaan,” peningkatan produktivitas secara umum jadi meningkat.

Framework.
Pola pikir yang terbuka dan menerima, tanpa memberi “nilai” dan “judgement.” Setiap hal dan aktivitas, bahkan individu dipandang sama baiknya dan netral, tanpa penilaian apapun. Ini memerlukan latihan yang kontinu, mengingat mayoritas memberi “nilai” terhadap sesuatu atau seseorang sebagai “baik” atau “buruk,” “kaya” atau “miskin,” dan “indah” dan “buruk.” Kreativitas memerlukan ide-ide baru nan segar, sehingga setiap penilain, apalagi yang negatif, hanya memperkecil ruang gerak dalam perjalanan inovasi.

Fakta.
Setiap masalah pasti ada pemecahannya. Bumi telah eksis selama miliaran tahun dan dalam beberapa puluh tahun terakhir, dunia sains dan ilmu pengetahuan telah mencatat jutaan hasil riset dan eksperimen yang bisa diakses oleh publik melalui berbagai perpustakaan dan database.

Intinya, Anda perlu mengetahui di mana informasi berada dan bagaimana “membaca” serta mengolah informasi tersebut. Perpustakaan universitas kelas dunia dan online library semakin mudah dijangkau dan jurnal-jurnal internasional yang berbicara mengenai hasil riset teruji merupakan fondasi pengetahuan umat manusia yang sudah sepantasnya digunakan secara produktif.

Peran.
Dalam proses yang melibatkan kreativitas, ada tiga peran yang terlibat: pemilik ide, fasilitator, dan pendukung. Pemilik ide mempunyai suatu insight yang selama ini tidak dilihat oleh pihak lain. Mungkin idenya sudah lama, namun insight-nya yang baru.

Fasilitator adalah pihak yang memberikan ide tersebut berkembang dan membantu perwujudannya. Pendukung adalah pihak di luar keduanya namun mempunyai kapasitas sebagai “tester” maupun pihak yang turut mencoba bagaimana ide tersebut bisa diwujudkan dan digandakan.

Lingkungan kondusif.
Kreativitas memerlukan lingkungan yang mendukung kebebasan berpikir dan kebebasan berkreasi tanpa mikromanajemen dan “dihakimi.” Walaupun modernisasi manajemen sudah terjadi di mana-mana, masih cukup banyak perusahaan dan organisasi yang memonitor secara mikro dalam menjalankan setiap tugas. Manajemen jenis ini “mengganggu” aliran kreativitas dan inovasi, bahkan terjadi pengkotak-kotakan ketrampilan.

Empat elemen di atas perlu dikenali secara baik sehingga Anda mampu mengenali insight-insight baru, ide-ide murni, dan penerapannya sehingga menjadi suatu kreasi. Realitas eksternal berbentuk tulisan, perkataan, gambar, audio file, dan sebagainya merupakan bentuk kasat nyata yang sangat penting untuk dihargai.

Kesungguhan hati dalam menghasilkan suatu kreasi terlepas dari “gaya eksternal” yang mungkin terlihat santai dan “tidak serius” merupakan kunci dari kemajuan peradaban manusia. Kreativitas merupakan kehormatan, bukan beban. Kreativitas merupakan kesempatan dalam memacu diri, bukan tinggal diam.

Setiap orang besar merupakan orang kreatif, namun tidak setiap orang kreatif adalah orang besar. Anda ingin menjadi yang pertama. Buktikan.[]

KONTAN WEEKLY, 23-29 Mei 2016

Pin It on Pinterest

Share This