Detroit adalah kota pesakitan yang beberapa tahun lalu nilai jual propertinya menurun drastis.
oleh Jennie S. Bev, Santa Clara
CALIFORNIA, Jaringnews.com – Kebangkrutan Detroit, kota otomobil kelas dunia sudah bukan lagi kejutan. Kota yang mengalami puncak kejayaan di tahun 1950 dengan 1.85 juta penduduknya, kini tinggal kerangka-kerangka bangunan ala post-apocalypse. Sensus tahun 2010 menunjukkan 700 ribu penduduk dan hanya kurang dari separuhnya yang bekerja penuh waktu. Dengan pemasukan pajak kota yang minim, mustahil Detroit bisa bertahan dengan hutang 18 sampai 20 miliar USD yang terus membengkak.
Sudah lama Detroit merupakan kota pesakitan yang beberapa tahun lalu nilai jual propertinya menurun drastis dengan median hanya USD 40.000 (median nasional adalah USD 159.000) dan banyak yang dijual hanya seharga USD1 (satu US dollar) saja untuk rumah cukup apik kelas menengah. Fasilitas publik telah lama menyusut bahkan tidak lagi aktif, sehingga keamanan, suplai air, suplai listrik, dan pemadam kebakaran sangat lemah di wilayah-wilayah inner city dan suburban Detroit.
Sirna sudah bayangan kota metropolitan hiruk pikuk dengan dentingan dan las metal, serta para buruh dan eksekutif yang sibuk bekerja lalu lalang dengan riang gembira. Yang ada hanya bangunan-bangunan tua tanpa kaca, tanpa pintu, dan tanpa penghuni penuh grafiti dan tanaman-tanaman liar merambat serta burung-burung liar yang menempati ruang-ruang kosong tanpa manusia.
Dengan pencatatan dalam Bankruptcy Chapter 9, Detroit membeli waktu untuk menegosiasikan kembali hutang-hutang mereka. Chapter 9 sebenarnya tidak didesain untuk municipality seperti Detroit kecuali telah diotorisasi oleh gubernur. Gubernur negara bagian Michigan Richard Snyder dan Emergency Manager of Detroit Kevyn Orr menyarankan pencatatan ini.
Dalam Federal Bankruptcy Code, pemaksaan likuidasi dan penyitaan aset kota oleh hakim atau kreditur tidak dimungkinkan. Bankruptcy Code di AS melindungi pendaftar bankruptcy dari paksaan kreditur. Bagaimana dan bilamana aset Detroit akan dilikuidasi merupakan keputusan municipality Detroit sendiri. Pencatatan publik dan laporan kepada media merupakan kewajiban yang perlu dipenuhi dan prosesnya.
Kreditur terlemah Detroit termasuk para pensiunan pegawai publik dan para anggota serikat buruh yang sudah saatnya mengambil tabungan masa pensiun mereka. Bagaimana Detroit membantu meringankan beban finansial mereka masih merupakan tanda tanya, mengingat keadaan finansial federal juga mengkhawatirkan.
Di tahun 1970an, pemerintah federal melakukan intervensi dengan New York City sehingga bankruptcy bisa digagalkan. Detroit masih dalam masa penataan kembali hutang-hutang mereka, sehingga dalam masa ini pemerintah federal mempunyai kesempatan untuk melakukan intervensi.
Di tahun 2009, Obama pernah memberikan pinjam dan hibah sebesar USD 80 miliar untuk membantu perusahaan otomobil General Motor, Ford, dan Chrysler dari kemelut finansial mereka yang juga sudah mencatatkan diri dalam proses bankruptcy. Kesehatan finansial dua perusahaan otomobil ini telah kembali baik. Dalam tiga tahun, GM, Ford, dan Chrysler telah menambah 200.000 pekerjaan, yang sayangnya tidak lagi berlokasi di Detroit.
Saat ini, hanya dua pabrik otomobil yang berlokasi di Detroit, yaitu Kantor Pusat GM dan Chevy Volt di Poletown dengan total 3.000 pegawai. Chrysler memproduksi Jeep Cherokee di Jefferson North Assembly Plant mempekerjakan 4.000 pegawai. Dengan total hanya 7.000 pegawai industri otomobil bermarkas di Detroit, pajak pendapatan dan pajak properti yang diterima tentu kurang memadai untuk menghidupi Detroit.
Operasi utama GM, Ford, dan Chrysler di negara bagian Michigan ini berada di luar Detroit, sehingga Michigan dan industri otomobil tetap stabil. Hanya Detroit yang menderita. Sekitar 30 mil dari Detroit tepatnya di Auburn Hills, 10.000 pegawai Chrysler bekerja. Ford berpusat di Dearborn (kota dengan populasi Muslim terbesar di AS).
GM menginvestasikan USD 1.5 miliar di seluruh AS, namun hanya minimal di Detroit. Negara bagian Michigan sendiri menambahkan lebih dari 35.000 pekerjaan. Secara simbolis, Detroit masih merupakan kota otomobil dunia dengan North American International Auto Show setiap awal tahun. Ford dan GM-pun masih mengkontribusikan dana sebesar total USD 37 juta untuk membangun sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas di Detroit.
Sayangnya, kelemahan utama Detroit adalah kegagalannya dalam membangun industri-industri lain sebagai pengganti industri otomobil yang mengalami masa penurunan dan migrasi ke lokasi-lokasi yang lebih strategis. Ini pelajaran berharga bagi Detroit yang telah menyusul kota-kota bangkrut AS lainnya: San Bernardino (California), Mammoth Lakes (California), Stockton (California), Jefferson County (Alabama), Harrisburg (Pennsylvania), Central Falls (Rhode Island) dan Boise (Idaho).[]
Jaring News, 20 Juli 2013