Select Page

money650

Jasa Keuangan Logo

[Download PDF MAJALAH JASA KEUANGAN Maret 2016]

oleh Jennie M. Xue

Di Inggris ada Atom Bank, di Amerika Serikat ada Ally Bank. Keduanya merupakan bank abad Star Trek yang menggunakan teknologi dirupsi terkini. Teknologi “masa depan” seperti biometriks telah menjadi kenyataan dan bank sebagai “pengalaman” telah memberi nuansa posmodern dalam bertransaksi secara digital.

Atom Bank dan Ally Bank dikenal sebagai omnichannel bank alias “bank mahakanal.” Terminologi “omnichannel” yang kini tengah populer biasanya digunakan untuk bisnis-bisnis berbasis Web 3.0 dan 4.0. Dua bank ini penulis pilih untuk mewakili studi kasus bank-bank digital disruptif sebagai komparasi dengan bank-bank dan mobile banking di Indonesia.

Atom Bank (https://www.atombank.co.uk) adalah bank resmi pertama di Inggris yang hanya dapat diakses dengan aplikasi mobile tanpa mengandalkan situs Internet (Web banking). Dalam waktu tidak lama lagi, teknologi biometriks (biometrics) di mana pemilik akun bank hanya perlu menatap aplikasi di smartphone, maka identifikasi retina dengan sekuritas paling akurat telah terjadi. Mirip dengan teknologi para spy dalam film James Bond, Mission Impossible, atau Minority Report.

Ally Bank adalah bank berbasis Internet dan aplikasi di Amerika Serikat yang inovasinya telah diakui dunia perbankan internasional. Selain online storefront-nya di Ally.com (https://www.ally.com), konsumen bisa menikmati jasa perbankan melalui aplikasi iPhone, Android, dan Windows yang dibungkus dengan AI (artificial intelligence) abad luar angkasa.

ATOM BANK (UK)

Atom Bank didirikan oleh banker veteran Anthony Thomson setelah ia meninggalkan Metro Bank. Di tahun 2013, ia mulai merancang bank digital yang sesuai dengan perkembangan zaman dan keinginan konsumen, terutama para milenial. Riset awal berjalan lambat mengingat data teknologi bank digital omnichannel dan perilaku konsumen masih terbatas.

Didukung oleh Mark Mullen, mantan CEO HSBC Bank, Atom Bank berhasil menggaet kapital GBP 135 juta dari BBVA (Banco Bilbao Vizcaya Argentaria). BBVA sendiri adalah salah satu bank tertua di Spanyol dan telah memiliki cabang di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Turki. Di AS, BBVA telah menanamkan kapital di Simple Bank (http://www.simple.com) yang juga merupakan bank online disruptif berlokasi di kota terhijau Portland, Oregon.

Teknologi biometriks yang digunakan Atom Bank sendiri bukan hal baru dalam perbankan. USAA (United Services Automobile Association) telah menggunakan teknologi serupa dalam bentuk facial and voice recognition bagi satu juta anggotanya. Teknologi ini sudah sangat populer di dunia mobile phone dan laptop dengan penggunaan sidik jari, skan wajah, retina, dan identifikasi suara.

Dengan teknologi biometriks, pemegang akun Atom Bank tidak perlu memasukkan password dan username lagi, mengingat rentannya peretasan. Skan retina mata dan sidik jari akan menggantikan penggunaan username dan password. Disrupsi masif Atom Bank diperkirakan akan sedahsyat pelopor sharing economy Uber dengan aplikasi pemanggilan taksi privatnya.

Bank-bank konvensional tentu saja telah go online dengan berbagai aplikasi iPhone, Android, dan Microsoft mereka. Namun mereka tetap sangat berbeda dari Atom Bank. Atom Bank memfokuskan diri kepada omnichannel berbasis aplikasi, sedangkan penggunaan aplikasi dan situs Web bank-bank konvensional hanya sebatas sebagai pelengkap servis-servis tatap muka mereka.

Model bisnis jelas sangat berbeda sehingga cost-benefit juga berbeda jauh. Cost-efficiency ratio bank konvensional sekitar 60 persen, sedangkan bank omnichannel seratus persen lebih efisien yaitu 30 persen. Mark Mullen berbangga hati bahwa rasio rendah ini memberi servis ekstra kepada konsumen tanpa biaya bulanan dan dividen lebih kepada pemegang saham.

Menurut UBS Evidence Lab di Inggris, sekitar dua miliar orang akan melakukan mobile banking pada tahun 2019. Ini merupakan kesempatan emas bagi bank omnichannel digital untuk melakukan optimasi teknologi dan ekspansi demografi.

ALLY BANK (USA)

Ally Bank adalah bank berbasis Web sebagaimana beberapa bank online lainnya yang telah lama dikenal seperti Ing Bank, Simple, dan MyCBB. Namun, teknologi disrupsi Ally Bank menempatkannya di posisi terdepan, terlepas dari secara historis merupakan bagian dari GMAC Bank yang merupakan divisi keuangan dari General Motors.

Di tahun 2008, GMAC Bank mendapatkan bailout dari pemerintah AS mengingat kondisi ekonomi yang morat-marit, sehingga ia pun mengubah nama menjadi Ally Financial, Inc. Divisi kredit mobilnya menjadi Ally Auto. Divisi perbankan menjadi Ally Bank. Dan kepemilikan sahamnya saat itu 70 persen dipegang oleh Pemerintah AS. Di tahun 2014, setelah IPO, kepemilikan terbesar tidak lagi dipegang oleh Paman Sam.

Produk-produk perbankan yang ditawarkan Ally Bank termasuk klasik, yaitu: rekening tabungan, rekening koran, akun money market, sertifikat deposito, dan Individual Retirement Account (IRA). Semuanya dijamin oleh FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation), di mana dana konsumen senilai USD 250.000 atau kurang dipastikan aman karena diasuransikan.

Salah satu kelebihan bank-bank online disruptif seperti Ally Bank biasanya menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank konvensional. Konsumen menyukai fakta ini. Selain itu, efisiensi dapat dinikmati oleh konsumen dalam bentuk “no fee” dan “no minimum balance.”

Secara historis, faktor digital ini merupakan faktor pembeda utama dari General Motors (GM) dan GMAC Bank yang selama ini dipandang “kuno” dan “kurang inovatif.” Penggunaan AI (artificial intelligence) yang customer-centric sangat menunjang kinerja dan image modern-aman.

AI yang digunakan menyerupai Siri dalam iPhone yang telah diadaptasi untuk kepentingan online banking. Terminologi yang digunakan adalah “digital assistant.” Misalnya, pemegang akun dapat dengan mudah mendeposit cek tanpa perlu ke ATM, hanya dengan memfoto cek dan diunggah ke aplikasi, proses deposit telah selesai.

Bagaimana dengan Indonesia? Kapan Indonesia siap meluncurkan bank 100% digital tanpa cabang konvensional? Mari kita tunggu.[]

JASA KEUANGAN, Maret 2016

Pin It on Pinterest

Share This