Select Page

huawei450

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN Daily Huawei dan Inovasi Tiongkok]

oleh Jennie M. Xue

Produk-produk Tiongkok dulu dikenal dengan kualitas pas-pasan dan model yang biasa-biasa saja. Termasuk telpon genggam, laptop, dan produk teknologi lainnya. Kini Lenovo dan Huawei merupakan dua merek asal Tiongkok yang telah mengglobal pesat.

Pendiri dan mantan CEO Ren Zhengfei mendirikan Huawei di tahun 1987 sebagai pemanufaktur telephone switch, telecommunication networks, dan jasa konsultasi bidang telekomunikasi. Kapital awal berasal dari dalam dan beberapa bank nasional. Kini, Huawei merupakan perusahaan manufaktur instrumen telekomunikasi terbesar di dunia, setelah melakukan akuisisi Ericsson di tahun 2012. Juga mereka memproduksi smartphone, komputer tablet, dan teknologi multimedia lainnya.

Kini Huawei memiliki 140.000 pegawai dengan 46 persennya fokus di bidang riset dan pengembangan di 21 institusi yang didirikannya di Tiongkok, AS, Kanada, Inggris Raya, Pakistan, Perancis, Jerman, Kolombia, Swedia, Irlandia, India, Rusia, dan Turki. Di tahun 2013, budget Huawei di bidang riset ini mencapai USD 5 miliar. Produk-produk Huawei dijual di 140 negara dan mempunyai klien 45 operator telekomunikasi terbesar di dunia. Juga pemegang 49.000 paten internasional.

Bahkan Huawei adalah merek Tiongkok pertama yang termasuk dalam Top 100 Global Brands menurut Interbrand (Ref: http://www.bestglobalbrands.com/2014/ranking/). Padahal, Huawei termasuk perusahaan yang tidak terlalu gencar mengiklankan dirinya, kecuali dalam even-even tertentu.

Bandingkan dengan jumlah iklan merek-merek teknologi lainnya, seperti Samsung, Lenovo, dan Nokia. Promosi Huawei tidak terlalu banyak dijumpai. Namun sebagai merek internasional, Huawei mengalahkan Lenovo yang sama-sama berasal dari Tiongkok.

Apa rahasia sukses Huawei?

Huawei berbisnis dengan mindset global dan multikultural, sebagaimana perusahaan-perusahaan IT di Silicon Valley (California) dan Silicon Alley (New York City). Bahkan kantor pusatnya di Shenzen pun berarsitektur seperti universitas dan disebut sebagai “kampus,” seperti Google Campus di Mountain View.

Mindset “global” ini mencakup pola pikir dalam lingkungan interaksi universal dan kultur perusahaan IT internasional. Tradisi penuh kreativitas dan gaya hidup para “techno geek” yang rileks dalam penampilan namun keras dalam bekerja dan bermain, juga ditanamkan di Huawei. Misalnya, ruang kerja para IT-wan/wati menyediakan fasilitas tidur siang, berekreasi, dan berkreasi optimal.

Kultur global Huawei membebaskan gaya berkomunikasi lisan dan tertulis dengan menggunakan berbagai bahasa internasional. Bukankah bahasa merupakan masalah yang bisa dipecahkan dengan mudah ? Dengan membebaskan penggunaan bahasa komunikasi, maka program dan aplikasi penerjemahan banyak digunakan. Satu lagi ketrampilan yang “bergulir secara sendirinya” merupakan proses belajar alami.

Sebagai perusahaan global, Huawei menghormati “aturan main” internasional. Hal-hal universal, seperti elemen kualitas dijaga penuh. Hukum dan kebijakan antar negara membentuk lingkungan bisnis yang diperhatikan. Walaupun beberapa benturan dalam konteks negara merupakan resiko bisnis yang dikenali.

Huawei dan Lenovo menunjukkan kehebatan dunia teknologi Tiongkok yang menggurita.

Menurut Forrester Research, Huawei mempunyai potensi luar biasa sepanjang menganut prinsip transparansi, fokus kepada produk-produk konsumen, dan meningkatkan pasar internasional. Saat ini, konsumen Huawei 40 persen dari Tiongkok sendiri. Potensi pasar yang perlu dibidik berikutnya adalah Amerika Latin, setelah Afrika dan Asia Pasifik.

Tren aktivitas Carrier Network sekarang semakin berfokus pada software, tidak lagi hardware. Huawei sadar akan ini dan sedang meningkatkan pengembangan software. Untuk itu, Huawei telah menjadi anggota 130 badan standar industri, sehingga daya pengaruhnya dalam industri semakin meningkat. Divisi chip silikon HiSilicon mencakup server, konfigurasi blade and rack untuk mendukung cloud computing, firewal, VPNs, deteksi intrusi dan berbagai manajemen keamanan lainnya.

Sebagaimana pembangunan Negara Tiongkok yang telah direncanakan sejak seratus tahun yang lampau, Huawei juga mempunyai rencana-rencana jangka panjang. Ini merupakan kekuatan yang jarang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di negara-negara Barat. Gaya bisnis “ala Tiongkok” yang low-key alias “dipandang remeh” sebenarnya merupakan kekuatan Huawei.

Selamat datang Huawei dan para inovator Tiongkok di dunia bisnis global.[]

KONTAN Daily, Jumat 6 Februari 2015

Pin It on Pinterest

Share This