Select Page


[Download PDF KONTAN DAILY Gelombang Ketiga Internet dan Bisnis]

oleh Jennie M. Xue

Saat ini kita sedang mengalami Revolusi Industri Dunia Keempat dan Gelombang Ketiga Internet. Anda pasti sudah tahu apa yang dimaksud dengan Revolusi Keempat tersebut, namun apakah Gelombang Ketiga Internet?

Dalam artikel ini, kita bahas karakteristik-karakteristiknya dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengkapitalisasi era hebat ini.

Gelombang Internet yang pertama diawali di tahun 1995 ketika AOL, IBM, Microsoft, Cisco, Sprint, dan Apple membangun fondasi penggunaan Internet. Di penghujung abad ke-20 dan awal abad ke-21, Google, Amazon, Twitter, dan Facebook mewarnai gelombang kedua.

Dalam gelombang terkini, HP cerdas iPhone dan Android dan IoT (Internet of Things) telah mengubah peradaban manusia secara drastis. Entrepreneurship kini tidak lagi bersifat mencari untung maksimal belaka, namun menggabungkan bisnis dengan filantropi yang dikenal sebagai “impact investing.”

Para generasi muda Milenial telah mengenal konsep filantropi sejak kecil dari berbagai literatur dan berita mengenai kondisi ekologi global, overpopulasi, dan resesi berkepanjangan. Generasi ini menjadi motor model bisnis Internet Gelombang Ketiga.

Selain itu, model bisnis pasca resesi di tahun 2008 telah melahirkan sharing economy dan inovasi dari berbagai lokasi terdistribusi. Misalnya, untuk sukses dalam dunia IT, e-commerce, dan teknologi, tidaklah perlu seseorang berbasis di Silicon Valley.

Kuncinya adalah ekualitas dalam kesempatan berkarya yang dimungkinkan dengan Internet high-speed. Berbagai sinergi dan kolaborasi dengan mitra-mitra privat dan publik dimungkinkan dan penting untuk menciptakan impak besar.

Era global warming, overpopulasi, dan kelangkaan pangan membentuk demand akan industri kesehatan dan pangan sehat semakin meningkat. Kualitas jasa dalam dua industri ini juga semakin ditingkatkan dan berbagai model bisnis baru dengan gabungan IoT mempertinggi kualitas.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengkapitalisasi era Internet ketiga ini.

Satu, menggunakan kekuatan Internet dalam otomatisasi proses bisnis. Otomatisasi adalah salah satu kekuatan terbesar Internet yang mempercepat proses apapun hingga jutaan dan puluhan juta persen. Dan ini tidak terbatas dengan robotisasi produksi, namun juga otomatisasi operasi non-produksi.

Berbagai marketing tools dan business tools telah dapat dinikmati sebagai SaaS dengan operasional secara cloud, sehingga ekualitas kualitas semestinya dapat dicapai secara merata di seluruh dunia. Bahkan dengan optimalisasi otomatisasi, ekualitas kuantitas juga dimungkinkan.

Dua, mengoptimasi kerja dengan berbagai referensi materi-materi riset nirbayar dan berbayar yang dapat ditemukan di berbagai perpustakaan online dan sarana-sarana opensource, termasuk MOOC. Kebebasan riset dan likuiditas informasi tidak lagi mampu dibendung.

Lantas, jangan jadikan “tidak punya sumber informasi” sebagai alasan untuk tidak mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen. Pemerataan informasi dan ketrampilan (skill) semestinya berjalan secara organik dan dapat dinikmati dalam waktu tidak terlalu lama.

Tiga, memasuki pasar dunia via Internet dalam sekejap. Dunia kini tanpa batas. Konsumen di belahan bumi manapun dapat dijangkau, sepanjang kecepatan Internet memadai dan tidak kena sensor.

Dengan berbagai situs pekerjaan freelance seperti Upwork dan co-working space WeWork, tidak ada istilah “tidak mungkin” dalam menjual skill-skill yang dapat ditransmit via Internet. Setiap profesi, skill, dan interes mempunyai kompetitor dari berbagai belahan dunia. Jadilah ini kesempatan emas bagi yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Empat, menggunakan kerangka “impact investing” dalam memulai bisnis baru dan memperbaiki yang telah ada. Apapun bisnis Anda, pastikan ada efek publik positif yang dapat dirasakan kini maupun di masa mendatang.

Ini melampaui CSR (corporate social responsibility), karena produk dan tim operasional mengadopsi nilai “menciptakan impak positif” secara serius from top to bottom. Tekankan di dalam diri setiap anggota tim bahwa bisnis yang dijalankan adalah bisnis berimpak positif.

Konklusinya, Gelombang Internet Ketiga membawa efek magnifikasi setiap elemen kehidupan dan peradaban. Dunia bisnis semestinya mampu menikmati efek positif yang membuka banyak kesempatan yang tidak dijumpai di dalam era-era sebelumnya.

Kunci bersaing dan sukses dalam era ini adalah mengenali tren-tren terbaru dan menerapkannya dalam setiap aktivitas bisnis. Sepanjang kerangkanya adalah “memberi impak positif,” probabilitas diterima oleh pasar yang semakin haus akan stabilitas dalam berbagai segi akan semakin baik. Salam.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 31 Agustus 2018

Pin It on Pinterest

Share This