[Download PDF KONTAN DAILY Filosofi Oswalds Mill Audio]
oleh Jennie M. Xue
Jika Anda pernah menikmati kenikmatan suara yang dipancarkan oleh sistem audio Bang & Olufsen, bagaimana dengan Oswalds Mill Audio (OMA)? Merek apa ini? Kok tidak pernah dengar ya.
Mari kita berkenalan dengan outlier audio kelas teratas di dunia. Dengan harga jual USD 300 ribu per satu set audio, OMA bisa jadi adalah salah satu yang termahal.
Produk-produk OMA dikerjakan dengan sangat teliti dengan tangan (handmade products), dengan sentuhan mekanis minimal. Dengan kata lain, produk OMA tidak dikerjakan dengan robot otomatis sebagaimana produk-produk teknologi modern umumnya. Sejarah pendirian OMA sendiri terjadi secara organik, tanpa direncanakan, dan filosofis.
Lulusan Hubungan Internasional dan Filsafat Politik Prince University bernama Jonathan Weiss berprofesi sebagai sutradara dan produser film, seperti adaptasi novel J.G. Ballard berjudul The Atrocity Exhibition. Secara kebetulan ia diajak melihat-lihat properti di daerah perbukitan New York yang pernah digunakan sebagai tempat pemotongan dan pengolahan kayu bernama Oswald’s Mill.
Pabrik kayu tersebut didirikan di tahun 1800 oleh keluarga Oswald yang bekerja dan tinggal di sana. Properti tersebut sangat luas yaitu 10,000 kaki persegi atau 900 meter persegi dengan empat lantai.
Properti serupa kini hanya ada delapan atau sembilan di Bavaria Seltan dan Swiss Utara. Oswald’s Mill hanya satu-satunya di Amerika Serikat. Bangunan historis ini “memanggil” Weiss sejak pertama kali ia menginjakkan kakinya di sana. Mungkin inilah yang dinamakan “panggilan hidup” atau “insting bisnis.”
Awalnya, Weiss masih belum bisa memastikan apa yang akan diperbuatnya dengan properti kuno tersebut. Salah satu sahabatnya menyarankannya untuk bereksperimen dengan sistem audio, mengingat di sana tidak ada tetangga dan sangat luas. Temboknya pun sangat tebal, sehingga suara dari dalam tidak terdengar dari luar.
Dari bioskop-bioskop tua di New York City, mulailah ia kumpulkan speaker-speaker berbentuk tanduk (horn). Mulailah eksperimen dimulai dan berhasil. Speaker berbentuk tanduk yang telah diadaptasi dengan teknologi modern buatan Weiss sangat efisien dan sensitif. Dengan sedikit tenaga listrik, suaranya sudah luar biasa.
Bagi para pecinta audio yang disebut audiophile, tipe tanduk yang sangat langka ini dihargai sangat tinggi. Dan sangat sulit dibeli di AS. Tipe ini dikenal sebagai amplifier Single Ended Triode (SET).
Weiss mengadakan acara Oswaldmill Tube and Speaker Tasting setiap tahun, sehingga para audiophile dapat bertukar pikiran. Saat itu, speaker-speakernya belum dikomersialkan.
Dua sahabatnya membuat replika loudspeaker legendaris RCA MI-1428B yang sudah tidak diproduksi sejak 1939. Kembali ia terinspirasi untuk melakukan sesuatu. Kali ini adalah memproduksi speaker andalan dengan bahan baku kayu-kayu khas negara bagian Pennsylvania, seperti black walnut, cherry dan ash.
Jadilah OMA didirikan dengan bantuan desain dari Paul del Hollander dari Belanda, Jonathan Knight dari Jepang, Cynthis van Elk sebagai fotografer dan desainer grafis, dan Justin Wagner pendesain website. Dan Oswald’s Mill digunakan sebagai pabrik produksi sistem audio berkualitas sangat tinggi dan berharga tidak kalah tingginya.
Lokasi ini sangat ideal karena kesunyian yang total dari lingkungan sekitar memungkinkan tes suara tanpa distraksi dan disrupsi sama sekali.
Kelebihan utama OMA adalah desain tanduk konikal dengan sudut-sudut lurus, sehingga gelombang suara tidak dideformasi oleh bentuk speaker. Speaker tersebut mencakup frekuensi 100Hz hingga 20kHz dengan dua subwoofer 21in neodymium. Kompresornya Cogent DS1428 dan tanduknya terbuat dari kayu black walnut Pennsylvania, cherry atau ash. Untuk frekuensi tinggi, digunakan tanduk dari aloy aluminium.
Selain produknya yang super langka dan hanya untuk konsumsi para pehobi yang audiophile, OMA ini juga merupakan bukti gabungan dari filsafat akan keindahan sempurna, insting bisnis, dan eksekusi nan mendetil. Sungguh menarik bahwa seseorang dengan pola pikir filosofis mampu menggabungkan spiritualitas dengan produk yang “outlier,” alias antitesis dari berbagai sistem audio modern yang produksi masal.
Musik, suara, dan harmoni dapat dinikmati secara gratis di alam namun mempunyai harga tidak ternilai. Mungkin ini maksud dari pricing OMA yang seharga sebuah rumah di AS. Weiss masih mengisi sendiri blog di https://oswaldsmillaudio.com. Sesuatu yang sangat langka bagi seorang founder dan CEO. Namun begitulah seorang filsuf yang berbisnis. Eksklusif dan kolosal namun rendah hati dan misterius.
KONTAN DAILY, Jumat, 21 Juli 2017