[Baca langsung di Inspirasi.co.]
oleh Jennie M. Xue
Menulis produktif merupakan kunci sukses seorang penulis profesional. Dalam 15 menit, saya akan selesaikan tulisan pendek ini. Jumlah kata: 600. Dan ini berarti dalam satu hari saya punya kesempatan untuk menuliskan 10 artikel pendek seperti ini, dengan asumsi menyisihkan waktu 150 menit atau 2.5 jam saja.
Jika tidak ada aral melintang, gol saya dalam satu tahun di muka adalah menyelesaikan dan menerbitkan 100 ebook pendek untuk Amazon.com Kindle. Terminologi yang digunakan adalah "Kindle Single." Ini adalah bentuk long-form journalism alias jurnalisme narasi, sebagaimana yang dipopulerkan oleh New Yorker, Walrus, dan The Atlantic Monthly. Juga The American Scholar.
Tulisan-tulisan tersebut termasuk panjang untuk ukuran jurnalisme "umum" dengan jumlah kata mencapai 10.000 sampai 20.000. Namun tulisan-tulisan tersebut termasuk pendek untuk ukuran buku yang biasanya mencapai 50.000 kata atau lebih. Jika buku-buku fiksi ukuran umumnya disebut "novel," maka Kindle Single disebut "novella."
Sejak tahun 2009, penjualan ebook di Amazon meroket luar biasa, bahkan melebihi penjualan buku-buku cetak (selanjutnya disebut sebagai "pbook"). Fenomena luar biasa ini telah melahirkan "digital author" alias para penulis spesialis ebook alias buku-buku elektronik. Para digital author yang luar biasa penjualannya dikenal sebagai "Kindle Millionaire," suatu fenomena yang telah mendapatkan perhatian media-media internasional dan pengamat dunia digital.
Buku elektronik pertama saya diterbitkan tahun 2002 oleh FabJob.com Inc yang bermarkas di Vancouver, Canada. Buku tersebut ber-genre how-to yang mengajarkan pembaca bagaimana memulai bisnis sebagai seorang management consultant. Apa saja yang perlu dipersiapkan, bagaimana memupuk ketrampilan, dan bagaimana memasarkan jasa mereka. Saat itulah saya berkenalan dengan electronic publishing.
Buku tersebut memenangkan nominasi EPPIE Award for Excellence in Electronic Publishing di tahun 2003. Suatu kehormatan mengingat ebook masih sangat muda saat itu. Tujuh tahun kemudian, di tahun 2009, Amazon meraup keberhasilan dari penjualan ebook yang meroket.
Sudah saatnya para penulis tidak lagi tergantung oleh publishing houses di New York City yang menentukan hidup dan matinya sebuah buku. Kini penulis bisa dengan sangat leluasa mendirikan penerbitan sendiri atau semata-mata menulis atas namanya sendiri dengan menerbitkan langsung via retailer besar, seperti Amazon, Barnes and Noble, Kobo, EBooks.com dan masih banyak lagi.
Terima kasih kami haturkan kepada Jeff Bezos dari Amazon.com dan Steve Jobs pendiri iTunes yang telah mempopulerkan ebooks hingga mencapai critical mass luar biasa. Para pelopor ebook yang mengadvokasi kepentingan para penulis digital seperti Barry Eisler, Hugh Howey, JA Konrath, dan Dean Wesley Smith pantas diacungi jempol atas keberanian mereka menyuarakan kepentingan kami para penulis digital.
Sudah saatnya publishing houses New York untuk menyadari bahwa kekuatan para penulis digital adalah akses langsung kepada pembaca tanpa perlu melalui intermediasi mereka. Dan ini berarti penghematan sangat besar bagi para pembaca. Yang ujungnya berarti peningkatan pemasukan bagi para penulis. Jangkauan Internet yang sampai ke pelosok dunia memungkinkan ebook untuk dibeli siapa saja. Apalagi dengan harga yang sangat rendah, hanya sekitar IDR 12.000 saja.
Bayangkan saja, satu pbook tradisional yang diterbitkan penerbit legacy (konvensional), misalnya, dijual seharga USD 12. Ini berarti penulis maksimal mendapatkan royalti sebesar 10 persen, alias USD 1.20 saja. Biasanya malah mendapat 6 persen royalti dari harga jual, yaitu sebesar USD 0.72 (72 sen).
Satu ebook yang diterbitkan via Amazon mendapatkan royalti 70 persen. Ini berarti satu ebook seharga USD 0.99 menghasilkan royalti USD 0.70 (70 sen). Dengan harga serendah hampir USD 1 saja, seorang penggemar buku bisa membeli 12 buku seharga serupa dan memberikan pemasukan langsung kepada penulis sebesar USD 8.40.
Era ebook abad ke-21 ini adalah era emas para penulis. Kuncinya adalah memilih genre dan topik yang banyak penggemarnya. Ini bisa dengan mudah dipelajari dari "best sellers list" yang memberikan gambaran selera pembaca dan perkiraan pemasukan penulis. Buku-buku dalam "best sellers list" biasanya terjual antara 5000 hingga 20.000 kopi per hari. Bisa dihitung royalti yang didapat oleh penulis.
Siapa bilang jadi penulis itu miskin? Kuncinya: inovatif dan progresif.[]
Inspirasi.co, 17 Maret 2014