Select Page
jackma_alibaba450

Image Courtesy of Technode

Kontan Logo

[Download PDF KONTAN DAILY Dunia Alibaba]

oleh Jennie M. Xue

Di 2006 Konferensi Web 2.0 di Moscone Center San Francisco, Jack Ma pendiri Alibaba berkata bahwa ia bangga sebagai “made in China.” Ia mengaku bukan orang yang sangat mahir dalam hal teknologi komputer. Ia juga belajar Bahasa Inggris sendiri.

Di belakang podium, Jeff Bezos pendiri Amazon dengan tekun dan rendah hati mencatat presentasi Jack Ma. Tampaknya, bahkan Amazon juga berlu belajar dari Alibaba. Mengapa? Terbukti beberapa tahun kemudian, Alibaba menjadi best practice yang menginspirasi Amazon dan Ebay.

Dominasi ecommerce Alibaba di Cina sangat terasa. Pengguna Alibaba kini mencapai 300 juta customer. Dan lebih dari separuh paket yang dikirimkan di China berasal dari transaksi-transaksi yang berhubungan dengan Alibaba.

Marketshare Alibaba mencapai 85 persen, yang tampak jelas terlepas dari pertumbuhan ekonomi Cina makro yang sebenarnya sedang menurun. Di Q2 tahun 2015, omzet Alibaba meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya mencapai USD 3,49 miliar, lebih tinggi dari USD 3,44 miliar perkiraan semula. Peningkatan ini dipengaruhi oleh suksesnya divisi mobile.

Alibaba kini juga telah merambah ke bidang-bidang di luar ecommerce, sebagaimana Google kini lebih dari sekedar search engine. Dalam Alibaba Group, perusahaan-perusahaan subsidiari termasuk: Alibaba.com, AutoNavi, Taobao, Tmall, Juhuasuan, eTao, Alipay, Alibaba Cloud Computing, AliExpress, AliTrip, China Yahoo!, Aliwangwang, Laiwang, Alibaba Pictures, Youku Tudou (private equity), 11 Main, Alibaba Group R&D institute, Xia Mi, Global Biz Circle, dan 365fanyi.com. Alibaba juga merencanakan untuk berinvestasi di peritel elektronik Suning Commerce Group sebesar USD 4,5 miliar.

Ketika Alibaba go public di bulan September 2014, ia membuat sejarah dengan mendominasi berbagai headline media massa. Jack Ma yang semasa mengajar sebagai guru Bahasa Inggris hanya mengantongi USD 20 per bulan, kini mempunyai net worth sebesar USD 19,5 miliar.

Sejarah Jack Ma dan Alibaba.com bermula ketika ia diajak ke AS sebagai penterjemah bagi seseorang yang mengaku “businessman.” Ternyata ia ditipu dan akhirnya terdampar di Los Angeles. Berhasil ke kota Seattle tempat beberapa temannya berada, ia diajari menggunakan Internet.

Sekembalinya di Hangzhou, ia mendirikan perusahaan Internet pertama di Cina bernama China Pages yaitu direktori berbahasa Inggris untuk perusahaan-perusahaan berlokasi di Cina. Ternyata koneksi Internet di Hangzhou belum memadai sama sekali. Jadilah Jack Ma menawarkan jasa pembuatan Web site di direktorinya melalui temannya di Seattle.

Jadi, Jack Ma mencarikan klien yang berminat untuk memasang listing dan membuat Web site, lantas ia kirim informasi tersebut via kurir ke Seattle. Teman di Seattle akan membuatkan Web site dan listing.

Sebagai bukti, mereka akan mencetak Web site dan listing yang dikirim kembali via kurir ke Jack Ma. Wah, manual sekali bukan? Barulah di tahun 1999 ketika Internet di Cina mulai populer, ia dirikan Alibaba.com bersama 17 orang rekan.

Apa yang dapat kita pelajari dari sepak terjang Alibaba?

First mover advantage. Amazon dan Ebay sama-sama first mover, artinya yang pertama di ceruk bisnisnya. Amazon adalah peritel online pionir yang memulainya dengan menjual buku, sedangkan Ebay adalah first mover dalam jual-beli dengan sistem lelang alias “auction.”

Demikian pula Alibaba yang merupakan first mover untuk situs yang mempertemukan pembeli dan penjual dari Cina. Awalnya, ia adalah situs spesifik B2B yang kemudian berkembang ke berbagai arah. First mover mempunyai kesempatan pertama untuk membangun brand dan menetapkan standar bisnis.

Situs B2B di luar Cina, seperti yang dibangun oleh dotcom-dotcom di Silicon Valley, mentargetkan bisnis-bisnis besar. Sedangkan Alibaba mentargetkan bisnis-bisnis kecil. Dalam B2B Usaha Kecil, Alibaba adalah pelopornya.

Persamaan Jack Ma dan Jeff Bezos adalah rasa optimisme yang besar. Optimisme memang dibutuhkan dalam menawarkan produk-produk dan jasa-jasa baru, terutama di bidang bisnis di luar bisnis utama.

Selain itu, persamaan mereka adalah visi sebagai partner bagi semua pebisnis di dunia dengan membuat proses bisnis lebih mudah. Tampaknya, Amazon dengan berbagai situs-situs B2B-nya merupakan implementasi visi tersebut yang identik dengan Alibaba.

Sembilan nilai dan etos kerja Alibaba yang perlu kita tiru: utamakan customer, integritas, fokus, mengikuti perubahan, mengajar dan belajar, kerja sama tim, inovasi, keterbukaan, dan passion. Silakan ditiru.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 15 Januari 2016

Pin It on Pinterest

Share This