Download KONTAN Weekly Belajar dari Raja Ratu Startup
oleh Jennie S. Bev
Siapa di antara Anda yang tidak pernah menonton video-video presentasi TED? Mungkin yang tidak pernah menontonnya adalah mereka yang tidak mempunyai akses internet.
Siapa di antara para eksekutif dan sosialita perempuan yang tidak mengenal Spanx? Mungkin yang tidak mengenalnya adalah mereka yang tidak pernah memakai stoking dan korset pelangsing tubuh.
Nah, siapa yang tidak kenal LinkedIn? Mungkin yang tidak mengenal jejaring sosial itu hanya mereka yang tidak memiliki kepentingan mengunggah resume profesionalnya di dunia maya.
Pertanyaan lainnya adalah, siapa yang tidak kenal PayPal dan Tesla? Mungkin hanya mereka yang tidak pernah belanja online dan tidak tertarik dengan mobil sport ramah lingkungan.
Siapa pula yang tidak kenal Jawbone? Mungkin hanya mereka yang tidak pernah menggunakan bluetooth earphone untuk ponsel pintar mereka.
Chris Anderson (TED), Sara Blakely (Spanx), Reid Hoffman (LinkedIn), Elon Musk (PayPal dan Tesla), dan Hosain Rahman (Jawbone) adalah para raja dan ratu startup.
Organisasi bisnis dan nirlaba yang telah dibangun sejak bayi oleh mereka, kini, menjelma menjadi raja dan ratu di industrinya. Mereka dengan usahanya tersebut saat ini sangat berjaya.
Apa saja rahasia keberhasilan mereka? Dalam buku berjudul The Startup Playbook, David S. Kidder mencoba memaparkan rahasia mereka.
Chris Anderson, pendiri TED ini, bukanlah Chris Anderson yang menulis buku berjudul The Long Tail. Chris-nya TED ini berasal dari Inggris namun kelahiran Pakistan. Sedangkan pendidikannya dari Universitas Oxford. Pada tahun 2002, ia mengakuisisi TED melalui Sapling Foundation yang merupakan organisasi nirlaba.
Ada beberapa contoh terbaik dari pengalaman TED yang bisa kita terapkan. Pertama, minat (passion) merupakan potensi utama kita dalam membangun usaha. Kedua, membangun dan membangkitkan komunitas untuk pertumbuhan usaha.
Ketiga, membangun ceruk pasar (niche) yang mencakup potensi pasar secara masif. Satu tip dari Chris adalah: Jangan membuat keputusan besar ketika dalam keadaan lemah atau tidak siap.
Di sisi lain, Sara Blakely adalah pencipta stoking pelangsing bermerek Spanx. Ia dididik oleh ayah yang luar biasa. Setiap hari ia ditanya, “Apa kegagalanmu hari ini?” Ini artinya sang ayah mengharapkan Sara kecil mencoba sesuatu yang baru hari itu. Penghargaan ayah diberikan atas usahanya, bukan terhadap hasilnya. Ini merupakan fi losofi dasar Sara ketika tumbuh dewasa dan membangun bisnis Spanx. Bisnis ini bermula ketika ia menggunting stoking yang dipakainya dan seketika itu pula muncul epifani (bahasa Yunani yang artinya: penampakan).
Spanx dimulai tahun 2000 dan sekarang sudah beromzet lebih dari US$ 350 juta. Spanx juga telah dipatenkan dengan tujuannya lebih sebagai alat pemasaran mengingat label “patent pending” memberikan citra kebaruan dan kecanggihan. Sara sendiri sangat menghargai rekreasi dan visi tanpa batas. Ia juga sangat menghargai kegagalan sebagai proses belajar. Baginya, uang adalah magnifikasi segala sesuatu, baik hal-hal baik maupun buruk.
Reid Hoffman mendirikan LinkedIn dengan satu visi, yaitu setiap individu merupakan CEO bagi kariernya sendiri. Bagi para eksekutif dan profesional, dengan adanya jaringan media sosial maka semakin besar kesempatan bernavigasi di berbagai industri dan profesi.
LinkedIn dibangun pada akhir 2002 dengan nol anggota. Namun, tak sampai 10 tahun berselang, data tahun 2011 menunjukkan 120 juta anggota LinkedIn dengan valuasi nilai penawaran saham perdana ke publik (IPO) mencapai US$ 9 miliar.
Dari perjalanan bisnis LinkedIn itu kita bisa belajar: eksekusikan ide-ide besar, membangun bisnis dengan diferensiasi kompetitif yang jelas, dan menjadi pionir pasar.
Elon Musk adalah pendiri PayPal dan Tesla. PayPal adalah prosesor pembayaran online dan Tesla adalah merek mobil sport bertenaga listrik ramah lingkungan. Sejak kecil, tujuan hidupnya adalah memberikan jawaban atas kebutuhan kemanusiaan dalam bidang Internet, energy terbarukan, dan memberi kesempatan bagi kehidupan manusia di planet lain. Tentu, Elon memulai dengan Internet melalui PayPal, lantas dengan Tesla Motors, dan sekarang ia merambah ke eksplorasi luar angkasa melalui SpaceX yang dimulai tahun 2010.
SpaceX adalah perusahaan swasta pertama yang telah berhasil mengirimkan pesawat luar angkasa ke orbit dan kembali ke bumi. Tahun itu pula, SpaceX memenangi kontrak dengan NASA untuk memasok stasiun luar angkasa hingga ia berhasil disubstitusi. Mei 2012, pesawat luar angkasa Dragon merupakan pesawat komersial pertama yang bergabung dengan International Space Station. Jelas bahwa Elon mempunyai filosofi membangun umat manusia dengan ide-ide genial.
Hosain Rahman adalah pendiri Jawbone, alat pendengar bluetooth yang merealisasikan impian Star Trek terhadap kualitas prima noise-cancellation headphone seperti produksi Bose. Jambox adalah pelantang bluetooth yang portabel. Keduanya bermula tahun 1997 ketika telepon genggam masih teknologi baru dan diwujudkan dengan sukses tahun 2006.
Dua tip penting dari Hosain. Pertama, kemenangan kemarin bukan berarti kemenangan hari ini. Kedua, hitunglah skalabilitas dengan seksama.[]
KONTAN Weekly, 7-13 Oktober 2013