[Download PDF KONTAN WEEKLY Bangun Karier]
oleh Jennie M. Xue
Membangun karir dapat dengan beberapa cara, seperti membangun jaringan kerja, berpolitik kantor, dan membangun keahlian. Dua yang pertama agak sulit diukur, sedangkan yang ketiga lebih mudah diukur dan dikenali. Dalam artikel ini, istilah “keahlian” sinonim dengan “ketrampilan” untuk mempermudah pembaca.
Penulis ingin menekankan pentingnya membangun karir dengan keahlian, mengingat cukup banyak peniti karir yang mengutamakan politik kantor dan segala bentuk manuver non-keahlian. Bangunlah kultur bekerja dengan tulus berdasarkan keahlian yang baik.
Membangun keahlian memerlukan tiga hal: kemampuan mengenali tingkat kematangan keahlian yang telah dimiliki saat ini, mengambil resiko yang dapat memperdalam keahlian, and ketulusan dalam menjalankannya. Tiga elemen ini perlu disadari sejak awal sehingga manajemen karir dapat dijalankan secara efisien.
Satu, mengenali tingkat kematangan keahlian saat ini.
Ketika Anda merasa “tahu,” sesungguhnya apakah Anda sungguh-sungguh menguasainya dari A hingga Z, dari tingkat terbawah hingga teratas? Jawablah dengan jujur, apakah Anda hanya “pernah dengar,” “tahu sedikit,” “tahu banyak,” “paham benar,” atau “mampu mengeksekusikannya dengan baik dan benar.”
Ukur tingkat keahlian Anda dengan berbagai parameter dan indikator. Pendapat-pendapat subyektif memang berguna, namun sebaiknya pendapat diberikan oleh mereka yang terbukti mampu eksekusi dengan baik dan benar.
Jika keahlian Anda dapat diukur dengan tes, misalnya kemampuan berbahasa asing, pasti ada tes internasional semacam IELTS dan TOEIC untuk Bahasa Inggris. Jika Anda merasa ahli public speaking, ukurlah dengan mengikuti program Toastmasters. Banyak cara untuk mengukur keahlian.
Anda juga bisa membandingkan kemampuan Anda dengan orang lain yang serupa. Misalnya, apabila Anda adalah seorang web designer, bandingkan hasil karya Anda dengan orang lain. Kenali dengan jujur apakah Anda mampu mengerjakan apa yang dikerjakannya. Bandingkan hasil akhirnya, apakah persis atau bahkan lebih baik?
Dua, mengambil resiko yang dapat memperdalam keahlian.
Ketika Anda perlu meningkatkan keahlian tertentu, tantang diri Anda dengan menerima tugas-tugas menantang. Misalnya, di saat Anda ragu akan kemampuan menulis, terimalah tantangan kantor untuk menuliskan laporan tahunan. Ketika Anda tidak yakin akan kemampuan berbahasa Mandarin Anda, terimalah tugas menghandiri workshop di Shanghai.
Dengan memaksakan diri menjalankan aktivitas yang membutuhkan keahlian tertentu, Anda dipaksa untuk meningkatkan kemampuan secara instan. Apapun yang “memaksa” Anda keluar dari zona nyaman akan mempertinggi daya lenting. You need to fight and win.
Idealnya, ini dijalankan dengan distraksi minimal dan di dalam suasana mendukung. Persuasi lingkungan Anda agar fokus dapat dicapai. Jadikan setiap hari sebagai hari baru bagi keahlian Anda yang semakin baik.
Tiga, ketulusan dalam menjalankan karir.
Ini sering kali dipandang remeh, padahal ketulusan (sincerity) sangat menentukan tingkat sukses output. Ketulusan adalah ibu dari kesungguhan hati dalam berkarya dan eksistensi. Ini membantu terbentuknya fokus paripurna dalam menjalankan setiap aktivitas, terutama yang berhubungan dengan keahlian yang sedang ditingkatkan.
Kemampuan fokus dalam karir sesungguhnya merupakan salah satu “jaminan” kesuksesan. Seseorang yang fokus dalam karirnya selama sepuluh tahun, dijamin akan mencapai keahlian yang jauh lebih matang daripada seseorang yang hanya berkarir satu atau dua tahun. Dan ketika Anda berpikir untuk pindah haluan setelah melatih diri bertahun-tahun, mungkin Anda telah sedemikian pakar dalam bidang tersebut, sehingga keinginan ini perlu ditinjau kembali.
Maybe you are already too good to back off.
Intinya, membangun karir dengan keahlian yang super matang memungkinkan Anda bergerak dengan leluasa tanpa perlu was-was akan posisi tersingkirkan akibat politik kantor. Keahlian super matang ini juga memungkinkan Anda untuk membungkusnya dalam berbagai format yang dapat dijual sebagai kekayaan intelektual.
Para peniti karir profesional mengenali betul kelebihan (strength) dan kekurangan (weakness) mereka dan bagaimana keduanya berperan dalam karir. Keduanya berpotensi membukakan kesempatan (opportunity), sepanjang strategi manajemen karir dijalankan dengan ketulusan. Kenali mereka di antara rekan-rekan Anda.
Dengan membuka pintu kesempatan, karir Anda di kantor bisa saja merupakan fondasi penting dalam karir berwiraswasta di kemudian hari atau karir baru setelah masa pensiun. Kuncinya adalah mengenali keahlian, berani menerima resiko dalam tantangan-tantangan baru, dan tulus dalam menjalankannya. []
KONTAN WEEKLY, 23-29 Januari 2017