Select Page


(Image Source: FT.com)

[Download PDF KONTAN DAILY Bagaimana Mengenali Tren di Masa Depan]

oleh Jennie M. Xue

Kapan ada mobil terbang? Belum tahu. Namun di luar Indonesia, telah ada beberapa kota yang memperbolehkan driverless cars alias mobil dan bis yang otomatis berjalan sendiri tanpa disetir oleh manusia.

Selain itu, kini hampir tidak ada lagi yang menggunakan televisi analog maupun telpon genggam non-smart. Teknologi semakin menjamur dan versi-versi terbaru mendorong versi-versi sebelumnya jauh ke belakang sehingga harga jual pun turun drastis.

Mengenali tren dunia merupakan skill yang bisa dan harus dipelajari oleh setiap pebisnis. Karena ini akan sangat membantu pemasaran dan penjualan. Bagi yang mampu menguasai tren masa depan sebelum pasar tersaturasi, dapat dipastikan akan mengalami profit luar biasa.

Amy Webb, pendiri the Future Today Institute, membedakan antara “tren sebenarnya” dengan “ide trendi.” Keduanya mirip dan seringkali kurang dipahami. Dalam artikel ini, kita bahas perbedaan keduanya, bagaimana membaca pola-pola dunia yang berhubungan dengan tren di masa depan, dan mengenali distorsi-distorsi yang bersumber dari praduga-praduga dan asumsi-asumsi yang berasal dari diri sendiri.

Satu, tanda-tanda yang merupakan sinyal dari cikal bakal suatu tren sering kali terlalu kaotik dan tampak seakan tidak berpola. Sesuatu dalam kondisi pra-tren masih agak samar, namun punya potensi besar. Misalnya, pada awal kreasinya, e-mail dan telpon genggam tidak dipandang sebelah mata oleh dunia bisnis.

Dua, kenali “paradox of the present” di mana apa yang Anda kenali dengan baik saat ini belum tentu masih akan bertahan di masa depan. Di tahun 1977, CEO Digital Equipment Company mempertanyakan tentang pentingnya PC (personal computer), mengingat perangkat lunak masih sangat terbatas dan membutuhkan kalkulasi kompleks untuk diwujudkan.

Tiga, suatu “ide” dapat bermetamorfosa menjadi “tren sebenarnya” apabila memberi solusi bagi suatu masalah. Semakin besar masalah yang dipecahkan, semakin berarti ide tersebut sehingga semakin besar pula kemungkinan ia menjadi tren.

Empat, gunakan berbagai hipotesis dalam mengevaluasi berbagai ide. Gunakan juga posisi kontrarian sehingga berbagai hal dapat dijawab. Ingat, kunci mengenali tren adalah seberapa besar masalah dapat dipecahkan oleh ide tersebut.

Lima, studi dapat dilakukan di mana saja, karena tren dapat terjadi di mana saja. Namun tren terbaru yang tampak jelas adalah tren teknologi, sains, dan desain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa masa depan umat manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai teknologi mutakhir, ilmu-ilmu sais dan perilaku konsumen. Amati saja setiap perubahan di sekitar Anda yang berhubungan dengan 3 bidang ini.

Dari film-film science fiction, tren masa depan dapat dibayangkan dan diprediksi. Misalnya dalam Star Trek ada layar komputer touch-screen, monitor di telpon, dan tombol speaker ala bluetooh. Padahal, film seri Star Trek direkam di tahun 1960an. Luar biasa, bukan?

Uniknya, kehadiran Internet sendiri pernah disangkal oleh pakar komputer Clifford Stoll di tahun 1995 yang tidak percaya bahwa web akan menjadi arus tengah. Para pakar mungkin mempunyai keterbatasan untuk mengenali cross-discipline, di mana data Internet ternyata dapat difilter oleh search engine jitu semacam Google.

Enam, bangun beberapa skenario dengan ide-ide sains dan teknologi, sehingga dapat diprediksi ketepatan penggunaan dan kemungkinan popularitasnya.

Tujuh, beberapa instrumen analisa yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi pola-pola dan menciptakan skenario masa depan: kontradiksi, infleksi, praktek, hack, ekstrem, dan kelangkaan. Setelah itu, interogasikan hasil yang Anda catat.

Konklusinya, pertajam daya imajinasi dan kenalilah berbagai ide jenial dari setiap impresi konsep yang Anda temui. Terkadang, ide trendi bisa saja muncul sebagai inspirasi ketika tidak sedang Anda cari.

Para konseptor kreatif dikenal dengan imajinasi mereka yang super fluid dan memberi kesan mendalam. Untuk itu, bukalah mata dan telinga di mana saja dan kapan saja. Bisa saja ide trendi muncul ketika Anda sedang menyeruput kopi es di Starbucks terdekat. Atau ketika nonton fiksi sains di Century XXI.

Ingat, semakin Anda “hidup” di masa depan, semakin besar kemungkinan Anda dapat menguasai tren sebagai first mover advantage. Dan ini berarti bottom line terangkat berkali-kali lipat.[]

KONTAN DAILY, Jumat, 26 Oktober 2018

Pin It on Pinterest

Share This