Select Page

Kontan

Download KONTAN Weekly Bagaimana Dilirik Angel Investor

oleh Jennie S. Bev

Idaman setiap bisnis dalam fase startup adalah “dilamar” oleh angel
investor. Apa saja yang dicari oleh para
angel investor? Dengan kasus-kasus di AS dan terutama di Silicon Valley,
penulis menyajikan rahasia sukses dari tahap perkenalan, dilamar, hingga
“dinikahi” oleh angel investor.

Angel investor
sebenarnya bisa siapa saja yang mempunyai spirit berwirausaha dan punya uang
lebih serta “jatuh cinta” dengan konsep suatu bisnis pemula. Di Silicon Valley,
setiap hari tumbuh ratusan startup dengan berbagai karakteristik: didirikan
oleh satu orang yang merangkap berbagai fungsi, didirikan oleh beberapa pendiri
dengan berbagai keahlian dan ketrampilan baik teknikal, manajemen maupun
pemasaran.

Saat ini adalah
saat yang terbaik untuk memulai suatu bisnis. Di AS yang masih dalam masa
recovery dari resesi berkepanjangan yang masih mewariskan angka pengangguran
yang tinggi, era berwirausaha sendiri menjadi suatu pilihan yang sangat
diperhitungkan. Di Indonesia yang sedang booming ekonominya, cukup banyak cash berlebih yang bisa digunakan untuk
membangun bisnis-bisnis berpotensi tinggi. Sepanjang filosofi, visi dan misi
bisnis yang disertai dengan karakteristik yang kuat serta SDM berkualitas,
“menikahi” angel investor merupakan pilihan kerja sama yang baik. 

Angel investor
sendiri bisa datang ketika suatu bisnis masih dalam tahap sangat dini, startup
yang telah berjalan, dan startup yang telah menghasilkan keuntungan.
Dibandingkan dengan venture capitalist, angel investor lebih mengandalkan
“keyakinan akan visi dan misi” suatu bisnis daripada profit yang telah bisa
dibuktikan. Spirit menolong dengan ideologi wirausaha merupakan fundamental
utama yang sering kali tertutup oleh berbagai kepentingan.

Angel investor yang
baik bisa dibaca dari ketulusan menolong, keeratan kerja sama antara kedua
belah pihak, angel investor tidak mendominasi namum bertindak sebagai mentor,
dan pebisnis tetap memiliki kontrol sebagaimana sebelumnya. Sebaiknya
berhati-hati ketika hendak “dipinang” oleh angel investor yang super dominan
dan bermisi mengambil alih kepemilikan. Mengingat pemilik bisnis startup yang
biasanya mencari angel investor, sudah sewajarnya apabila para pemilik bisnis
seringkali menempatkan diri sebagai “pemohon pinangan.”

Sebagai bisnis
startup, tentu saja perlu menarik hati para calon angel investor. Produk,
bisnis model, dan revenue model jelas mesti luar biasa. Menurut Brian C.
Chosen, chairman of the New York Angels, empat kriteria yang diperhatikan:
skalabilitas, potensi pertumbuhan, profitabilitias, dan sustainabilitas. 

Skalabitas mengacu
kepada model bisnis yang terbuka terhadap inovasi, adaptif terhadap teknologi,
dan berpotensi untuk menggunakan dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan
produktivitas. Dengan skalabilitas Internet, konsep ini relatif mudah untuk
dicapai. Potensi pertumbuhan pada tahap awal dapat diamati dari omzet yang
melebihi biaya operasi. Sustainabilitas artinya profit bisa diperoleh untuk
jangka panjang, tidak hanya tren sesaat.

Menurut data US
Small Business Administration, di AS ada 250.000 angel investors yang membiayai
50.000 startup per tahun sebesar USD 20 miliar. Untuk bertindak sebagai “angel
investor,” proses akreditasi tidak diwajibkan namun semakin dibutuhkan untuk
membangun kepercayaan dengan penerima modal dan stakeholder lainnnya. Untuk
mendapatkan akreditasi, seorang “angel investor” harus memenuhi persyaratan aset
pribadi minimal USD 1 juta di luar properti tempat tinggal pribadi dan
berpenghasilan USD 300.000 per tahun. 

Bagi para pemilik
modal, menjadi angel investor kedengaran sangat menggiurkan, apalagi apabila
startup yang dimodali berhasil dengan gemilang seperti Pinterest, Web site
bookmark berbasis grafik daripada teks. Sebagaimana performance di manapun dan
dalam bidang apapun, mayoritas bisnis baru tidak berhasil melewati 3 tahun
pertama masa krisis. Jadi, angel investor merupakan salah satu profesi yang
paling beresiko. Resiko kegagalan sangat besar dan ini mesti selalu diingat.

Di 2012, ada
sekitar 240 angel groups di AS menurut Angel Capital Education Foundation dan
800 angel groups yang terkoneksi melalui umbrela Gust. Organisasi-organisasi
memberi naungan lebih dari sekedar kekuatan finansial dan membuka kesempatan,
namun merupakan saran berinteraksi secara personal. Golden Seeds anget network
terdiri dari 250 investor dengan USD 30 juta dalam manajemen mereka. 

Angel investor
menggunakan uang pribadi mereka sedangkan venture capitalist mengumpulkan modal
dari para pemodal lain. Angel investor bergerak dalam braket puluhan ribu
hingga USD 1.5 juta, sedangkan VC bergerak dari USD 1.5 juta. Jadi, jika Anda
dan teman-teman yang bermodal lebih mengumpulkan modal, jadilah “angel
investor.” Biasanya bergerak di dalam negeri jurisdiksi mereka sendiri, untuk
memudahkan legalisasi. Namun tidak tertutup kemungkinan bagi perusahaan
berneksus di luar neger, seperti Indonesia untuk menikmati jasa angel investor.

Angel investor AS
sendiri masih kurang tertarik dengan startup asal Indonesia mengingat impunitas
dan birokrasi berinvestasi di PT-PT Indonesia. Bisa dipertimbangkan untuk
membuka PT di salah satu negara bagian AS, seperti di California dan Nevada
yang terbuka untuk pendirian limited liability yang beranggota warga non-AS.
Silakan memikat pinangan dari angel investor.[]

KONTAN Weekly, 27 Mei-2 Juni 2013

Pin It on Pinterest

Share This